Dorong Potensi Wisata di Kabupaten Pangandaran, Kemenko Marves Koordinasikan Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang

Dorong Potensi Wisata di Kabupaten Pangandaran, Kemenko Marves Koordinasikan Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang

Marves - Kalipucang, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) meninjau kondisi eksisting sejumlah terowongan dan jembatan eks jalur kereta api rute Banjar menuju Pangandaran (Banjar-Cijulang). Rencananya, jalur kereta sepanjang 82 km yang melintasi dua kabupatan dan satu kota itu akan direaktivasi untuk meningkatkan aksesibilitas ke destinasi-destinasi wisata di Kabupatan Pangandaran yang semakin diminati wisatawan.

“Hari ini ada beberapa lokasi yang kami lihat, yaitu Terowongan Hendrik (105 m), Terowongan Juliana (147,7 m), Terowongan Wilhelmina (1.116 m) yang dulu merupakan terowongan kereta terpanjang di Indonesia, dan juga Jembatan Cikacepit (290 m) yang legendaris. Kesemuanya itu bagian dari jalur kereta rute Banjar-Cijulang yang dulu pernah beroperasi sampai tahun 1982, dan saat ini sedang kita upayakan untuk bisa direaktivasi kembali,” jelas Asdep IPW Djoko Hartoyo, saat mensurvei Terowongan Wilhelmina di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Rabu 18 September 2024.

Terkait pengembangan potensi wisata, Asdep Djoko menyebut bahwa pada bulan lalu telah dilakukan jejak pendapat oleh Pemkab Pangandaran. Hasilnya terjaring lebih dari 15 ribu aspirasi yang menunjukkan respon positif. Hal tersebut mencerminkan adanya minat yang tinggi dari wisatawan terhadap potensi wisata Pangandaran. Melalui konektivitas yang lebih baik, maka wisatawan khususnya dari Bandung dan Jakarta, akan semakin berdatangan dan Pangandaran bisa menjadi pilihan utama. Selain itu, reaktivasi rute Banjar-Cijulang juga tercantum dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pengembangan Kawasan Rebana dan Jabarsel.

“Dalam Perpres 87/2021 yang juga merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN), reaktivasi Banjar-Cijulang ini masuk di kategori P2, yaitu kegiatan yang diharapkan bisa selesai sampai tahun 2030. Sebelumnya sudah ada kajian awal berupa feasibility study pada tahun 2013, namun kajian ini tentunya perlu diperbarui kembali agar data-data lebih lengkap dan up to date. Berdasarkan data dari Pemkab Pangandaran, ada sekitar 16 ribu wisatawan datang ke Pangandaran menggunakan moda Kereta Api, atau 500 orang per hari. Itu angka potensial dan demand yang besar,” tegas Asdep Djoko.

Sebagai informasi, akses wisatawan menuju Pangandaran sejatinya sudah beragam. Untuk moda transportasi darat, sudah ada relasi kereta api Gambir-Banjar dengan waktu tempuh 7 jam, lalu dilanjutkan bus/travel Banjar-Pangandaran sekitar 2 jam perjalanan. Sedangkan untuk moda transportasi udara, tersedia Susi Air menuju Bandara Nusawiru (Pangandaran) via Bandara Husein Sastranegara (Bandung) dengan frekuensi satu kali penerbangan per hari, kecuali Jumat dan Senin (2 penerbangan). Dengan reaktivasi infrastruktur perkeretaapian ini, diharapkan potensi wisata di Pangandaran semakin memikat dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata lokal.

Deputi Daop 2 Bandung PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Mariyanto menyebut pihaknya sudah sudah menyiapkan kereta menuju Pangandaran. Jika jalur dari Banjar ke Cijulang diaktifkan, maka PT KAI tinggal mengoperasikan layanan tersebut, namun semua akan sangat bergantung pada permintaan masyarakat. “Tentunya kami siap untuk menambah frekuensi kereta untuk melayani masyarakat. Saat ini, layanan kereta hanya sampai di Banjar, yang mengakibatkan pertumbuhan penumpang yang lambat. Kami berharap ada moda transportasi tambahan dari stasiun Banjar ke Pangandaran," jelas Mariyanto yang turut serta dalam survei.

Selain itu, turut hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Seksi Prasarana Balai Teknik Perkertaapian (BTP) Kelas 1 Bandung Kementerian Perhubungan, Dani Palgunadi; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab Pangandaran, Agus Satriadi; Sekretaris Bappeda Kab Pangandaran, Asep Suhendar; serta para perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjar, Dishub Kab Ciamis, Dishub Prov Jabar, Bappeda Prov Jabar, dan dinas-dinas terkait lainnya.

No.SP-294/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi