ENJ KRI Dewa Ruci Kemenko Bidang Kemaritiman Siap meriahkan Sail Sabang 2017
Maritim - Sabang, Setelah menempuh pelayaran selama lebih kurang 3 hari, dimulai dari Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (25/11), Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci tiba di Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa (28/11) petang, demi berpartisipasi di event akbar Sail Sabang 2017.
Kapal latih TNI AL dengan para peserta Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) KRI Dewa Ruci yang digagas dan didanai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, membawa sebanyak 68 pelajar dari 34 Provinsi se-Indonesia, dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) ENJ KRI Dewa Ruci, Muhammad Suhendar yang didampingi oleh Komandan KRI Dewa Ruci Letkol (P) Rahadian Rahmadi itu langsung disambut dengan karangan bunga oleh Walikota Sabang, Nazaruddin, Komandan Pangkalan TNI AL Sabang, Kolonel (P) Kicky Salvadhie, dan unsur pimpinan daerah setempat.
Kedatangan kapal layar tiang tinggi kelas Barquentine di lokasi ujung barat nusantara tersebut juga disambut para taruna TNI AL di KRI Bima Suci yang telah tiba sebelumnya di Teluk Sabang, pun oleh para penari daerah yang menyuguhkan tarian khas Sirih Bati yang khusus dibawakan untuk menyambut tamu istimewa.
Dansatgas KRI Dewaruci, Suhendar menyatakan, dirinya mengapresiasi sambutan yang telah dilakukan. Ia pun sekali lagi mengungkapkan kekagumannya dengan semangat dan antusiasme para siswa-siswi pilihan se-Indonesia itu, baik saat berlayar maupun pada saat tiba di tiap lokasi yang telah ditentukan, diantaranya di Sabang ini. Apalagi dengan cuaca selama pelayaran yang kurang mendukung dan lamanya waktu berlayar, mental dan fisik para peserta dinilainya masih dalam keadaan baik, walaupun pada saat tiba di Sabang, ada satu orang siswi bernama Roudhatul Jannah asal Jawa Barat yang menderita sakit, dan langsung mendapat penanganan medis dengan segera oleh tim medis KRI Dewa Ruci dan anggota TNI AL dari RSAL dr Lilypori, Sabang.
“Terima kasih sekali atas sambutannya, memang pelayaran ini cukup berat, cuaca juga kurang mendukung, kita juga sudah mempersiapkan apabila ada peserta yang kondisi tubuhnya menurun atau sakit. Kabar terakhir dari Roro (panggilan akrab Roudhatul) sudah membaik, cuma masih butuh istirahat untuk pemulihan. Kami akan pantau terus setiap perkembangannya. Bagi para orang tua khususnya orang tua Roro agar jangan khawatir karena putrinya adalah anak yang kuat dan didampingi oleh tim medis yang handal dan para sahabatnya yang seolah sudah menjadi saudara baginya, kami mohon doa restunya,” ujar Suhendar saat diwawancarai di atas KRI Dewa Ruci, Rabu (29/11).
Suhendar menambahkan, bahwasanya agenda Sail Sabang 2017 bukanlah akhir dari misi pelayaran ENJ KRI Dewa Ruci, namun misi ini harus diselesaikan hingga tiba kembali di Jakarta. Sehingga motivasi dan spirit para peserta harus didukung oleh semua elemen, seperti dari masyarakat, Pemda dan tentunya Pemerintah.
“Dukungan dari semua elemen, seperti dari masyarakat dan Pemerintah itu sangat-sangat dibutuhkan, sehingga kita bisa menyelesaikan misi ini sampai dengan akhir. Dan setelah itu kita masih punya kewajiban untuk memviralkan dan mempublikasikan secara luas, agar generasi muda mempunyai minat yang lebih besar lagi untuk lebih mengenal dan mencintai lautnya,” tegasnya.
Sementara itu, Pjs Perwira Pelaksana (Palaksa), Kapten (P) Nana Masihna yang mewakili Komandan KRI Dewa Ruci, Letkol (P) Rahadian rahmadi menuturkan, agar kiranya para peserta, baik para pelajar maupun seluruh kru yang on board tetap menjaga kesehatan masing-masing dan tetap bergembira. Dirinya juga menghimbau kepada seluruh peserta, supaya menggunakan waktu istirahat dengan baik, tidak terlambat makan, rutin berolahraga dan pastinya tetap menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.
“Patuhilah semua aturan, semisal jam istirahat, agar digunakan sebaik mungkin, jangan sampai terlambat makan, rutin berolahraga dengan instruktur dari Tim Penyelam TNI AL dan pastinya jangan lupa beribadah. Yang jelas kami dari pihak TNI AL akan terus menjaga dan membimbing mereka,” jelasnya.
Program ENJ yang diinisiasi dan didanai langsung oleh Kemenko Bidang Kemaritiman ini telah berlangsung sejak tahun 2015. Kegiatan ini diadakan demi meningkatkan wawasan kemaritiman bagi generasi muda dan untuk menguatkan konektivitas antar masyarakat Indonesia sebangsa dan setanah air, yang masih terkendala dengan kondisi geografisnya. Pada ENJ KRI Dewa Ruci tahun 2017 ini, Kemenko Bidang Kemaritiman langsung bergerak cepat dengan mengawali perekrutan secara seksama di setiap provinsi, pembekalan peserta dan juga persiapan-persiapan lainnya. Pada akhirnya, ENJ KRI Dewa Ruci yang mengajak perwakilan siswa-siswi se-Indonesia mengarungi samudera selama 30 hari itupun dapat terlaksana dengan baik, dan ditargetkan semua peserta dapat menyelesaikan misi dan seluruh rangkaian kegiatan, hingga kembali ke Jakarta di akhir pelayaran.
Sekilas Sejarah KRI Dewa Ruci di Sabang
Dilansir dari berbagai sumber sejarah, KRI Dewa Ruci hadir di Indonesia pada tahun 1954 setelah berlayar dari tempat kelahirannya di galangan kapal HC Stulken & Sohn di Hamburg, Jerman. Pada saat itu KRI Dewa Ruci dikomandani oleh komandan pertamanya yang berkebangsaan Jerman yaitu, Kapten (P) AFH Roosenow. Diketahui, di era tersebut belum banyak Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu memiliki kapal latih bagi para kadet angkatan laut sekelas KRI Dewa Ruci, untuk itulah sejarah besar kemaritiman Indonesia, mulai ditulis kembali dengan tinta emas oleh kehebatan KRI Dewa Ruci yang telah berulang kali berkeliling dunia, mengarungi ganasnya samudera dan mendapat pengakuan internasional atas ketangguhan kapal dan para awaknya.
Sail Sabang 2017 sendiri akan dilangsungkan mulai tanggal 28 November hingga 5 Desember 2017, bertemakan “ Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia” event internasional ini rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pantauan terkini, sebagian peserta yang hadir dari seluruh dunia, mulai berdatangan. Termasuk pihak TNI yang menurunkan armada KRI nya yang sekaligus menjaga keamanan lokasi, terutama di tiga titik yang difokuskan, yakni di Teluk Sabang, Kilometer Nol dan Sabang Fair.
Kehadiran KRI Dewa Ruci dan KRI Bima Suci tak pelak mendapat perhatian khusus warga Sabang, pihak TNI AL juga membolehkan warga untuk sekedar bertandang dan melihat langsung ke atas kapal.