Indonesia Terus Berperan Aktif dalam IMO
Maritim-Jakarta, Dalam Sidang Technical Operation International Maritime Organization (IMO) pada 17 – 19 Juli 2017 di London, Inggris, Delegasi Indonesia yang diketuai oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman TB Haeru Rahayu menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terus mendukung kebijakan IMO. Indonesia aktif di berbagai agenda sidang IMO seperti sidang assembly, sidang komisi dan agenda sidang lainnya. Indonesia juga siap berperan aktif untuk menjadi narasumber serta bersedia menjadi tuan rumah berbagai kegiatan bilateral. “Bapak Luhut (Menko Maritim) selalu mengingatkan, kita harus tunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan kaya. Pesannya juga untuk menyampaikan bahwa Indonesia tetap eksis. Ini menjadi sangat penting, karena jangan sampai kita dikucilkan dari pergaulan dunia,” ujarnya saat diwawancarai di kantornya, Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (24-7-2017).
Sidang Technical Operation IMO ini beragendakan pembahasan kerja sama dari 181 negara anggota IMO untuk kegiatan 2018-2019 dan evaluasi semua kegiatan pada tahun 2017 ini. Adapun keterkaitan dengan bidang Sumber Daya Manusia (SDM), IPTEK dan Budaya Maritim. Haeru menuturkan, salah satu tema penting yang diangkat pada agenda sidang IMO kali ini ialah mengenai Capacity Building atau penguatan SDM.
“Karena ada tiga aspek penting yang mesti diperhatikan kembali, yaitu: Safety,Security dan Enviromental Protection dalam bidang SDM,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Haeru mengatakan, misi selanjutnya dari keikutsertaan Indonesia di sidang IMO adalah, keharusan setiap delegasi Indonesia yang hadir wajib mengemban tugas sebagai pelobi delegasi dari negara lain, dengan menargetkan Indonesia dapat kembali menjadi salah satu Negara anggota dari 20 Negara anggota IMO kategori C (Negara dengan kepentingan strategis kemaritiman). Kemudian, Ia juga mengungkapkan sambutan hangat negara-negara anggota IMO lainnya kepada Delegasi Indonesia, bahkan meminta Indonesia untuk bersedia menepatkan salah satu staff penghubung di kantor IMO di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. “Karena pada bulan November tahun ini, akan ada sidang assembly untuk pemilihan member category C di IMO. Kita usahakan Indonesia dapat terpilih, karena bila kita tidak masuk maka kita tak bisa mewarnai kebijakan IMO secara Internasional. Hal ini masuk dalam laporan kepada Bapak Luhut, bahwa selain menaikkan Indonesia sebagai member category C, sangat urgent untuk tempatkan penghubung di IMO,” tutupnya.***
[caption id="attachment_14645" align="alignnone" width="300"] President Joko "Jokowi" Widodo speaks at an International Maritime Organization (IMO) meeting in London on Tuesday. Indonesia has called for comprehensive regulations to tackle marine pollution that threatens the sustainability of marine life. (Photo Courtesy of Presidential Staff Office/Laily Rachev)Wed, April 20, 2016[/caption]