Inisiator Perpustakaan Terapung: Sulit Mengubah Pola Pikir Masyarakat Pesisir
Belawan - Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kemasyarakatan Elly Oemar, Penasehat Hukum Kemenko Maritim Otto Hasibuan dan Asdep Deputi IV TB Haeru Rahayu memenuhi undangan dari pembina dan guru perpustakaan terapung di Belawan, Medan.
Mereka melihat langsung kondisi perpustakaan terapung Belawan, Medan yang dibidani dua anak muda Irwan dan Aulia Sitorus,
"Perpustakaan terapung yang kami dirikan dua tahun lalu sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah," keluh Aulia saat menyambut kedatangan tim Kemenko Maritim di lokasi perpustakaan terapung Belawan Medan, Sabtu (30/1).
Aulia menjabarkan, anak-anak muda yang tergabung dalam perpustakaan terapung beranggotakan 30-40 orang. Ada yang masih mahasiswa ada juga yang bekerja sebagai jurnalis
"Karena kami tidak mampu membayar tanah disini makanya kami buat perpustakaan ini diatas air," Aulia.
Kendala yang dihadapi, Aulia mengeluhkan, sulitnya memberi pemahaman kepada orang tua pesisir yang masih menginginkan anaknya melaut dari pada sekolah.
"Kami bersyukur dan berterimakasih kepada bapak dan ibu dari Kemenko Maritim yang mau merespon undangan kami. Dan kami sangat berharap bapak ibu mau memberikan pemahaman kepada masyarakat disini (Kampung Nelayan Terapung Belawan), bagaimana cara meningkatkan perekonomian di wilayah pesisir," harapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kemasyarakatan Elly Oemar menceritakan pengalamannya saat menjadi orang tua asuh di Tanah Merah Jakarta Utara.
"Saya ikut merintis dan menjadi orang tua asuh di Tanah Merah Jakarta Utara, kira-kira 10 tahun lalu. Mereka (Ibu-ibu pemulung) juga masih menginginkan anaknya mencari sampah plastik dari pada sekolah," ucapnya.
Selanjutnya, Elly memotivasi dan memberi beberapa kegiatan. Awalnya dari 20-30 anak dan sekarang sudah tumbuh berkembang menjadi ratusan.
"Hal yang saya lakukan ketika anak-anak tersebut mendapat nilai yang baik di sekolahnya, kami ajak mereka ke taman hiburan seperti Taman Safari, Ancol dan lain-lain," bebernya
"Dan kami masing-masing bertanggung jawab menjaga mereka. Satu guru menjaga lima anak," tutupnya.
Maritim/Oddy/Arp