Jalur Pelayaran Perintis di Pulau Jawa Bagian Selatan Dipercepat
Maritim-Semarang, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mempercepat pembangunan jalur pelayaran perintis di bagian Selatan Pulau Jawa, utamanya pembangunan berbagai infrastuktur pendukung yang sebagian telah dilaksanakan dan sudah berjalan. Percepatan pembangunan ini bertujuan untuk mendukung program Tol Laut yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. “Selain itu, agar kesenjangan sarana dan prasarana antara Utara dan Selatan Pulau Jawa bisa dikurangi. Sebagaimana kita ketahui Selatan Jawa itu adalah bagian dari Pulau Jawa yang kurang berkembang, kita sedang menginventarisasi masalah-masalah yang terjadi di Selatan Pulau Jawa, kemudian kita carikan jalan keluarnya,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastuktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin saat diwawancarai usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Jalur Perintis di Selatan Pulau Jawa, digelar di Hotel Ciputra, Semarang, Selasa, (10/10).
Kedepannya, Ridwan mengatakan Kemenko Maritim akan mengadakan Rakor Tingkat Menteri untuk membahas lebih lanjut permasalahan yang terjadi dengan melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat.
“Dan ini berpotensi akan menjadi Rakor Pusat dan Daerah Kemaritiman-Bank Indonesia yang selama ini kita lakukan. Dari daerah kita akan undang Pemprov dan 7 (Tujuh) Pemkab penggagas, karena ada beberapa infrastuktur prioritas yang diharapkan oleh wilayah-wilayah di Selatan Pulau Jawa,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Infrastuktur Konektivitas Sistem Logistik Kemenko Maritim Rusli Rahim menjelaskan mengenai tingkat kesulitan pengembangan jalur perintis di Selatan Pulau Jawa. Menurutnya, Laut Selatan memiliki kompleksitas tersendiri, diantaranya level gelombang yang tinggi. Oleh karenanya, lanjut Rusli, bila ditinjau dari aspek pelayaran maka perlu adanya dukungan penuh dari berbagai pihak untuk merealisasikannya.
“Jalur Selatan adalah relatif sulit dengan tingkat gelombang yang cukup tinggi, sehingga kalau kita dari aspek pelayaran perlu ada satu dukungan penuh baik itu sarana dan prasarana,” jelasnya
Rakor Pengembangan Jalur Perintis di Selatan Pulau Jawa, turut dihadiri oleh perwakilan dari 7 Kabupaten terkait diantaranya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek. Sebagian besar perwakilan berkesempatan menyampaikan berbagai kendala dan potensi di masing-masing wilayahnya, serta mengapresiasi peran Kemenko Maritim sebagai Kementerian Koordinator dan Fasilitator dari Kementerian/Lembaga terkait.
Dalam Rakor ini ada beberapa poin penting yang perlu digaris bawahi, yaitu Daerah-daerah di Selatan Pulau Jawa sudah harus mempersiapkan potensi unggulan yang nantinya dapat dibawa keluar, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah setempat, yang tidak kalah penting adalah adanya kemudahan dalam pemenuhan supply chain dan logistik dari wilayah kabupaten di Jalur Selatan.
Ditargetkan pada akhir tahun 2019, Jalur pelayaran perintis di Selatan Pulau Jawa ini bisa terealisasi, dengan demikian keseimbangan antara Utara dan Selatan Pulau Jawa dapat terwujud dengan baik. Dan beban kepadatan Jalur Utara Jawa dapat diminimalisir dan terdistribusi dengan rata. Dampaknya akan terjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di bagian Selatan Pulau Jawa. ***