Kemenko Kemaritiman Ajak ILO Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Kemaritiman

Kemenko Kemaritiman Ajak ILO Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Kemaritiman

Maritim-Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Kedeputian Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) guna mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan dalam pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kemaritiman Indonesia, dilangsungkan di Jakarta, Rabu (13/2/2019). Turut diundang dalam FGD tersebut adalah perwakilan dari International Labour Organization (ILO).

“FGD ini kita ingin mengetahui lebih dalam mengenai kebutuhan kompetensi dengan fasilitas yang ada saat ini. Disinilah kita harus perkuat koordinasi karena saya yakin kita semua memiliki program-program yang bagus akan tetapi minim koordinasi. Teman-teman ILO sudah hadir, semoga dengan adanya diskusi ini kita bisa membuat komitmen bersama,” ujar Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman, Safri Burhanudin di hadapan perwakilan dari Kemenhub, KKP, Kemen ESDM, Kemendikbud dan institusi lain diantaranya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Deputi Safri menjelaskan, ada beberapa poin yang penting untuk dibahas, seperti misalnya potensi dan peluang Indonesia yang masih sangat besar di bidang kemaritiman, namun belum digarap secara maksimal.

“Perikanan budidaya kita ada potensi besar dan hal inilah yang harus kita perkuat, kemudian ada pelayanan, jasa logistik kemaritiman dan itu juga harus kita perkuat. Berikutnya adalah kepelabuhanan, industrI perkapalan dan pekerja bawah laut. Ini semuanya adalah potensi luar biasa yang belum kita garap secara maksimal. Ini bisa kita bayangkan betapa besarnya tenaga kerja yang terlibat,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Deputi Safri, ada beberapa permasalahan yang juga perlu dibahas guna mencari solusinya, diantaranya adalah kuantitas dan kualitas SDM kemaritiman serta masalah sertifikasi profesi di bidang kemaritiman.

“Pertama, apakah kita kekurangan jumlah orang? Atau ada keterbatasan pra sarana untuk mendukung pendidikan?. Yang kedua adalah, apakah pelatihan-pelatihan yang selama ini dilakukan perlu dilakukan secara berjenjang, dan masalah yang sering kita temui adalah masalah sertifikat yang belum tentu didapatkan setelah mengikuti pelatihan walaupun pengalamannya itu sudah lebih dari cukup. Intinya adalah bagaimana kita mempercepat kualitas dan kuantitas SDM kemaritiman, apabila tidak dapat terwujud tahun ini, diharapkan akan terealisasi pada tahun 2020 nanti,” tambahnya.

Diketahui nantinya akan ada usulan dari Pemerintah Inggris untuk mendanai dukungan terhadap Pemerintah Indonesia untuk pengembangan kompetensi SDM bidang kemaritiman nasional, bentuk dukungan tersebut adalah dalam hal Tata Kelola dan Kualitas yang meliputi Mekanisme Tata Kelola Technical and Vocational Education and Training (TVET), Kualitas TVET, Standar Internasional dan Kejuruan Bahasa Inggris. Lalu ada pula Pembiayaan Berkelanjutan yang melingkupi Biaya dan Manfaat dan Mekanisme Berkelanjutan. Dan terakhir adalah Keterlibatan Industri yang di dalamnya termasuk Dewan Keterampilan Sektor dan Pembelajaran Berbasis Kerja Magang.

Lebih lanjut, Employment Specialist ILO Country Office Indonesia and Timor Leste, Mr. Kazutoshi Chatani pun menyatakan, berdasarkan hasil FGD ini, maka pihaknya dengan bekerjasama bersama instansi terkait lainnya, akan melakukan tindak lanjut perihal usulan Pemerintah Inggris.

“Berdasarkan input yang didapatkan melalui hasil rapat tadi, kita akan mengajukan proposal dan apabila disetujui oleh Pemerintah Inggris, maka bisa langsung akan diimplementasi sesuai dengan berbagai masukan yang didapatkan dari hasil rapat tadi,” ujarnya.

Tak lupa Mr. Kazutoshi juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah Indonesia, yang secara serius mulai membenahi segala sesuatu mengenai kemaritiman dan pendidikan kemaritiman itu sendiri. Namun dia juga ingin memastikan bahwa semua pemangku kepentingan dapat bersinergi demi memajukan sektor kemaritiman Indonesia.

“Indonesia sudah on the track. Sebenarnya potensi sektor maritim di Indonesia sangat besar dan masih banyak peluang dan kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itulah kita harus memastikan bahwa semua stake holder bisa bekerjasama menangkap peluang dan kesempatan ini,” tutupnya.

  WhatsApp_Image_2019-02-13_at_12.38.43__7_ Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanudin, didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Pelatihan dan Pendidikan Maritim TB Haeru Rahayu serta Employment Specialist ILO Country Office Indonesia & Timor Leste Kazutoshi Chatani memiimpin FGD guna mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan dalam pengembangan kompetensi SDM bidang kemaritiman Indonesia. dilaksanakan di Jakarta, Rabu (13/2/2018), dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta lembaga dan institusi terkailt lainnya. WhatsApp_Image_2019-02-13_at_12.38.43__1_ WhatsApp_Image_2019-02-13_at_12.38.43__3_ WhatsApp_Image_2019-02-13_at_12.38.43__4_ WhatsApp_Image_2019-02-13_at_12.38.43__2_