Kemenko Maritim dan BPPT Luncurkan Hakteknas ke-22

Kemenko Maritim dan BPPT Luncurkan Hakteknas ke-22

Maritim - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 22 tahun 2017 (25/04/2017). Hakteknas 2017 mengambil tema Kemaritiman dan dipusatkan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 10 Agustus 2017. Pertama kali diadakan di luar pulau Jawa, penunjukkan Makasar sebagai pusat Hakteknas 2017 diharapkan meningkatkan tumbuh kembang inovasi di daerah  yang cenderung mengandalkan potensi sumber daya alam. Deputi Bidang koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin mewakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan "Kemenko siap untuk mendukung dan menyusun acara Hakteknas ke-22 tahun 2017, dan Kemenko juga siap mendorong produk-produk inovasi yang diciptakan oleh anak bangsa dalam rangka meningkatkan pengunaan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Peluncuran Hakteknas ke-22 dihadiri oleh Menteri Ristek dan Pendidikan tinggi RI Mohamad Nasir, Ketua Umum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional  Jumain Appe, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman diwakili oleh Pelaksana tugas Sekretaris Kemenko Maritim/Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin, Gubernur Sulawesi Selatan yang juga diwakili oleh kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sulawesi Selatan, Kepala NPIK, Kepala BPPT, dan Kepala Batan.

Hakteknas 2017 mengambil tema : Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan dengan sub tema : Peran Sumber Daya dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim di Indonesia, sedangkan tagline untuk Hari Kebangkitan tekonologi nasional masih sama dengan tahun lalu  yaitu:  Gelorakan Inovasi!

Hakteknas diselenggarakan sebagai wujud penghargaan dan apresiasi atas keberhasilan dan prestasi anak bangsa yang telah membangun dan berkontribusi pada bidang ilmu pengetahuan teknologi dan informasi, dengan lahirnya berbagai produk inovasi dalam menunjang di bidang maritime atau produk lain  untuk pembangunan maritim yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kemandirian daya saing bangsa. "Hakteknas yang ke-22 nanti akan menjadi wadah bergengsi dalam mempromosikan berbagai inovasi anak bangsa khususnya yang terkait di pembangunan bidang maritim." Jelas Ridwan.

Rangkaian acara Hakteknas yang ke-22 meliputi : - Tekonologi penguatan penangkar benih padi di 24 kabupaten Sulawesi Selatan (sebagai tolak ukur pengembangan iptek dan teknologi sektor pertanian) -  ekspo yang  menampilkan berbagai produk unggulan dari lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan perguruan tinggi industri dan pegiat iptek inovasi  lainnya - Kegiatan ilmiah yang sampai saat ini telah tercatat tidak kurang dari 20 kegiatan, berupa seminar nasional dan internasional, loka karya maupun FGD dari berbagai peneliti dan tenaga ahli       bidang kemaritiman. - Talk show di berbagai media elektronik - Kegiatan jalan sehat di area CFD Makasar - Penghargaan property dan furniture melalui anugrah iptek dan inovasi

Dengan diluncurkannya kegiatan Hakteknas ke-22 diharapkan peran kementerian, perguruan tinggi, lembaga, dan litbang daerah bina usaha secara bersama dapat mengembangkan iptek dan dapat mengaplikasikannya pada masyaratakat agar mendapatkan peningkatan pendapatan nelayan dan menjadi nilai tambah bagi sumber ekonomi daerah. Terdapat 3 fokus utama yang selalu ditekankan dalam pembangunan ekonomi yaitu 1. bidang pangan dan pertanian, 2. bidang kemaritiman, 3. bidang energy.

Masalah pangan sangat penting dan sudah dilakukan penanaman bibit di seluruh 24 kabupaten, Sulawesi selatan. Makassar juga meiliki laut yang luas. Indonesia termasuk laut terbesar nomor 2 di dunia dan eksplorasi laut nomor 4 terbesar di asia tenggara. Hakteknas ke-22 berharap melibatkan lebih  inovator - inovator baru. "Contoh dari inovasi perguruan tinggi negeri yang mendukung pembangunan maritim yaitu kapal plat datar," Ridwan menjelaskan, " Kapal plat datar yang berbahan baku dari baja. Dengan harga bahan baku lebih murah dan kualitasnya lebih tinggi dibanding bahan bahan lain dan dari save energy 50% bila dibandingkan dengan kapal konvensional yang ada, dan yang biasanya kapal berbentuk V tetapi kali ini berbentuk W terbalik sehingga energy yang lepas bisa di tangkap untuk menggerakan mesin yang ada di belakang sehingga lajunya lebih cepat. Kemenko Maritim selalu mendukung kegiatan yang berbasis teknologi dan inovasi. ***