Kemenko Maritim dan KKP Kerja Sama Pelatihan Keselamatan Dasar Pelaut

Kemenko Maritim dan KKP Kerja Sama Pelatihan Keselamatan Dasar Pelaut

Maritim-Ambon, Provinsi Maluku merupakan salah lumbung ikan nasional, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) melalui Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya MAritim bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan secara resmi mmbuka dimulainya pelatihan Basic Safety Training (BST Basic Safety Training/Pelatihan Keselamatan Dasar Pelaut) di Maluku (18/9).

Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kemaritiman TB Haeru Rahayu menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo Indonesia bisa memiliki lumbung ikan nasional dan Ambon adalah wilayah potensial, namun sayangnya sebagian besar sumber daya manusia setempat, masih memiliki kekurangan dalam hal sertifikat BST.

“Bagaimana kita dapat menjadi lumbung ikan nasional kalau SDM nya tidak ada? ternyata salah satu persyaratan dasar bila orang mau melaut itu harus punya BST, sertifikatnya tidak ada, padahal fasilitasnya ada di kota Ambon ini,” ujarnya di kantor BPPP kota Ambon, Senin (18/9).

Diketahui, fasilitas pelatihan BST di Ambon sudah dibangun tahun 2005 silam, namun perkembangannya sangat stagnan. Oleh Karena itu Kemenko Maritim yang mengkoordinasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan menjembatani permasalahan yang terjadi.

“Kemenko Maritim berinisiatif menjembatani hal ini, Kemenhub sudah ok dan setuju, kita juga berkoordinasi dengan KKP, namun ada sedikit kendala di KKP terkait pendanaan, semoga tahun depan bisa dianggarkan lebih cermat lagi. Karena hal teknis harus dijalankan oleh kementerian teknis terkait,” terangnya.

Tb Haeru memaparkan, persyaratan dasar bagi seorang pelaut atau bagi orang yang ingin melaut  itu adalah wajib memiliki sertifikat BST, sementara pelatihan BST adalah syarat mutlak yang telah ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO/Organisasi Maritim Internasional).

“sebagai otoritas IMO, kalau tidak ada fasilitas pelatihan maka sertifikatnya pun akan dicabut. Kalau bukan kita yang bantu siapa lagi? kalau kita tidak menjembatani dan bekerjasama, maka jangan bermimpi kita akan menjadi poros maritime dunia. Ini bagian kecil memang, tapi saya yakin ini penguatan SDM kelautan dan perikanan adalah dasar untuk menjadi  poros maritime dunia,” tegasnya. ***