Kemenko Maritim Siapkan Toraja Menjadi Destinasi Unggulan Melalui Pengembangan Bandar Udara
Maritim - Toraja, Tim gabungan dalam koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melakukan peninjauan lapangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toraja dalam rangka mengembangkan Toraja sebagai salah satu destinasi unggulan dalam rangkaian event Annual Meeting IMF-WB 2018. Tim yang dipimpin Kemenko Maritim ini terdiri dari perwakilan Kementerian PU-PR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan PT Angkasa Pura I. Kunjungan kerja berlangsung pada tanggal 5 s.d 7 Juni 2017. "Tim tidak hanya meninjau KSPN Toraja, melainkan juga berdiskusi langsung dengan pemerintah daerah" Tutur Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari Kosmas Harefa, "Tim telah berdiskusi dengan Bupati Luwu dan Bupati Tana Toraja. Spot yang menjadi perhatian dalam kunjungan ini adalah Bandara Bu'a di Luwu, spot wisata Negeri di atas Awan dan Kete Kessu".
Kosmas memaparkan Bandara Bu'a (Lagaligo) saat ini dapat didarati oleh pesawat dengan jenis ATR. Kondisi bandara memiliki Runway 1.350m x 30m, dengan luas apron 60m x 80m mampu menampung 1 pesawat ATR, area terminal sedang diperluas menjadi 1.200m diperkirakan selesai pada akhir tahun 2017. "Pada tahun 2018, runway ditambah menjadi 2000 M, perluasan apron menjadi 90x120 M agar dapat didarati juga dengan pesawat jet tipe bombardier (CRJ700-CRJ1000)". Lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan ini adalah 400 M2, meskipun saat ini yang sudah clear baru 200 M2, Kosmas optimis proyek ini akan berjalan tepat waktu karena proses administrasi pengalihan status tanah sudah berjalan. Status lahan dialihkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu kepada Kementerian Perhubungan sebagai pengelola Bandara Bu'a. Pengembangan bandar udara menjadi sangat penting sebagai sarana tranportasi yang dapat mempersingkat waktu perjalanan. "Wisatawan umumnya waktu liburannya terbatas, karenanya Kemenko Maritim memantau pengembangan bandara-bandara ini dengan ketat" tegas Kosmas dalam wawancara di Jakarta (12/06/2017).Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman terus mendorong KSPN Toraja menjadi destinasi unggulan wisata khususnya menjelang event Annual Meeting IMF-WB 2018 yang diperkirakan akan memicu lonjakan kunjungan ke Indonesia. Toraja memiliki potensi sebagai destinasi unggulan karena keindahan alamnya, tapi kendala untuk mencapai Toraja adalah konektivitas yang belum memadai baik melalui jalur darat maupun jalur udara. "Pengembangan Bandara Bu'a, kita pantau terus, dokumen AMDAL dan jawaban dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menjadi landasan dalam rencana pengembangan bandara, administrasinya kami targetkan selesai dalam waktu 4 bulan" Ujar Kosmas, "Masalah lain seperti penamaan bandara, dimana nomenklatur di Kementerian Perhubungan adalah Bandara Bu'a padahal masyarakat sudah akrab dengan nama sebelumnya yakni Bandara Lagaligo. Kami usulkan supaya Pemerintah Daerah dan DPRD duduk bersama dan memilih nama terbaik untuk bandara ini lalu diajukan pada Kementerian Perhubungan".
Masih terkait pengembangan bandara, Kosmas menjelaskan bahwa rencana pengembangan akses jalan dari Bandara Bu’a – Rantepao sepanjang kurang lebih 40 Km untuk jangka panjang sudah berjalan meskipun ada kendala mengingat jalan ini pembangunan baru, "Untuk jangka pendek dalam rangka persiapan Annual Meeting IMF-WB 2018 hanya perbaikan jalan eksisting dan ditingkatkan fungsinya dengan membangun rest area dan lahan parkir dengan view yang 'menjual' disepanjang jalan nasional". Sementara Program dari Kementerian Perhubungan di Bandara Pongtiku, Toraja adalah refocusing dengan memperpanjang Runway dari 1.350m x 23m menjadi 1.400m x 30m tahun 2017 agar dapat didarati pesawat dengan jenis ATR. Sedangkan tahun 2018 yang akan dikembangkan adalah gedung terminal, pengadaan genset, pemasangan bronjong dan lampu di landasan. ***