Kemenko Maritim Dorong Sulteng Ciptakan SDM Berdaya Saing di Bidang Kemaritiman
Maritim – Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) ingin mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) kemaritiman yang berdaya saing tinggi dengan percepatan revitalisasi sekolah vokasi bidang kemaritiman. Hal ini guna mewujudkan cita-cita pemerintahan Joko Widodo membangun ekonomi maritim berikut menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam prosesnya, pada Rabu (17/5/2017) siang, Kemenko Maritim menerima kunjungan para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komisi IV Sulawesi Tengah (Sulteng) membahas mengenai pengembangan Sekolah Vokasi (SMK) kemaritiman. Rapat ini dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin.
Safri mengatakan, Kemenko Maritim bertindak menindaklanjuti Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, khususnya untuk sekolah vokasi (SMK) di bawah koordinasi Kemenko Maritim dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Pendidikan vokasi Inpres nya sudah keluar, kami ingin mempercepat pendidikan vokasi yang ada. Artinya hal-hal yang berkaitan dengan infrastruktur dan kementerian teknis yang bersangkutan untuk melakukan praktik itu kami meminta dukungan anggota dewan Sulteng untuk mempercepat Implementasi inpres tersebut,” ujar Safri di Kantor Maritim.
“Salah satu permintaan anggota dewan Sulteng adalah memperkuat SMK kelautan Sulteng melalui alat bantu dari kementerian. Kami bertugas mengkoordinasi untuk mengingatkan kementerian teknis. Kami akan mellihat di mana kurangnya, akan kami tambahkan, daerah biasa meminta penguatan infrastruktur dan peralatan,” sambungnya.
Menurut Safri, SDM kemaritiman harus berkualitas dengan memanfaatkan bonus demografi, mendorong generasi muda untuk fokus memiliki keterampilan yang andal berstandar internasional. “Sekarang adalah abad tidak ada batas Negara. Kalau kita tidak bisa mengisi SDM kita maka orang lain (asing) akan masuk. Sebelum orang lain masuk kami akan mempersiapkan SDM maritim yang ada,” katanya.
SMK, lanjut Safri, harus menjadi ujung tombak karena memiliki peran penting dalam hal ini mendorong Sulawesi Tengah menjadi budidaya percontohan nasional. Terlebih lagi, Sulteng merupakan pengeksport ikan laut terbesar di Indonesia.
“Sulteng lautnya sangat bersih, hamparan sangat luas. Potensi laut sulawesi tegah luar biasa sekali. Kami akam mengkaji sesuai banyaknya kebutuhan SMK yang ada di sana. Kami akan mengangkat kembali budaya maritim yang tidak dikenal menjadi kenal. Seperti membuat event atau festival tahunan karena itu bagian dari mengembangkan pariwisata. Yang membuat itu SMK,” jelasnya.
“Nanti kami akan membantu dari pusat tentang kebijakan nasional. Misalnya penyediaan SDM untuk pengembangan Sulawesi Tengah sebagai produsen ikan laut, nanti kami akan koordinasi undang para importir dan pelakunya untuk kami fasilitasi,” ucapnya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, Kemenko Mairitm mempunyai prioritas nasional, dan pengembangan dunia usaha dan pariwisata. Adapun misi kelautan Indonesia antara lain, membangkitkan wawasan, identitas, dan budaya bahari serta meningkatkan tata kelola kelautan. “Kami mengharapkan setiap wilayah di provinsi, kebutuhan SDM Kemaritiman bisa di supply dari dirinya, dari provinsinya,” pungkasnya.