Kemenko Maritim Gandeng TNI AL dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2017
Maritim – Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) menggandeng Dinas Psikologi TNI AL dalam Tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Psikotes CPNS 2017 (24-25 Oktober 2017). Tes SKB merupakan salah satu tahapan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Psiko test ini bertujuan mengetahui integritas, sikap individu, kejujuran serta metode kerja CPNS.
Kepala Biro Umum Kemenko Maritim Sehat Sujarwo menjelaskan ada beberapa tahapan dalam mengikuti seleksi CPNS 2017 yaitu tahapan awal pendaftaran administrasi dan kompetensi dasar. Tes Kompetensi dasar sendiri dibagi lagi menjadi 3 komponen dengan passing grade yang sudah ditetapkan oleh Kemen PAN-RB. Setelah lolos passing grade SKD, masih ada tahapan Seleksi Kompetensi Bidang berupa psikotes dan wawancara.
“Dari 2.212 calon peserta, sekarang tersisa 109 calon peserta. Kejujuran itu sangat fundamental yang akan dibawa tidak hanya sampai 30 tahun kedepan dalam masa aktif PNS yang dibiayai negara, melainkan seumur hidup. Bila kejujuran sudah diragukan, sangat beresiko untuk Kemenko Maritim kedepannya. Maka dari itu Kejujuran dari setiap Calon PNS 2017 sangatlah penting,” jelasnya, “Maka dari itu kami bekerjasama dengan Dinas Psikologi TNI AL Surabaya. Kita perlu menggunakan lembaga yang sangat kredibel. Kita tidak mau akuntabelnya diragukan. Sehingga kita memilih berpartner sehingga hasilnya bisa kita pertanggungjawabkan.”
Seleksi CPNS 2017 ini merupakan penerimaan CPNS pertama di Kemenko Maritim bertujuan mendapatkan PNS yang unggul. PNS yang kompetensinya baik, integritasnya baik dan kejujurannya juga baik, sehingga diharapkan anak-anak muda yang terpilih nanti, adalah yang terbaik untuk Kemenko Maritim.
“Tidak terkontaminasi dengan banyak rumor masuk CPNS itu bisa di bayar, bisa di atur, hal itu kita hindari dari awal kita mulai dari lembaganya maupun cara rekuitmennya, kita mulai dengan yang bersih, transparan dan bisa di pertangungjawabkan. Kemenko Maritim ini masih baru, maka dari itu dari awal kita bangun budaya bersih dan jujur sebagai modal untuk masa depan,” pungkasnya.*