Kemenko Marves Berkomitmen Menyejahterakan Nelayan Sukabumi

Kemenko Marves Berkomitmen Menyejahterakan Nelayan Sukabumi

Marves--Ujung Genteng, Jawa Barat. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Sukabumi. Hal ini disampaikannya saat menyaksikan upacara pengibaran bendera di bawah laut yang dilakukan para nelayan setempat pada hari Senin (17-08-2020).

"Nelayan di sini hampir luput dari perhatian kami. Kami ingin menyampaikan apresiasi kepada mereka, karena selama ini telah melakukan praktek penangkapan hasil laut dengan tidak merusak lingkungan, kendati pembangunan infrastruktur di sini masih belum memadai. Untuk itu saya sampaikan kepada bapak-bapak, kami akan mendata apa saja yang dibutuhkan dan mengatasi keluhan-keluhan yang sudah disampaikan,” ujar Deputi Purbaya saat berdialog dengan kelompok nelayan “Predator” di desa Pangumbahan sesaat sebelum melakukan upacara bendera tersebut.

Dialog hanya diikuti sekitar 10-15 perwakilan nelayan, untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Deputi Purbaya mengingatkan agar para nelayan menerapkan pola hidup bersih melalui rutin cuci tangan dan selalu membiasakan diri memakai masker di manapun berada.

Para nelayan mengeluhkan masih tidak stabilnya aliran listrik ke wilayah Ujung Genteng sehingga bisa berakibat pada rusaknya hasil tangkapan. Nelayan mengatakan mereka masih menunggu kepastian sampai kapan bisa benar-benar menikmati listrik secara normal seperti di wilayah Indonesia lainnya.

Deputi Purbaya mengatakan pihaknya akan berusaha untuk menuntaskan masalah pasokan listrik ke kawasan Ujung Genteng.

Selain itu, nelayan juga mengeluhkan tidak adanya fasilitas dermaga untuk melindungi kapal mereka dari gelombang laut. "Kami minta pemerintah untuk membantu membangunkan dermaga untuk tempat sandar kapal dan batu-batu pemecah ombak, karena selama ini ratusan kapal berdesakan di laut dan sebagian di pinggir pantai. Jika ombak datang perahu-perahu kami saling bertabrakan dan hancur,” kata salah satu perwakilan nelayan.

Pada bulan Mei lalu, puluhan kapal nelayan hancur diserang ombak laut yang mengakibatkan ribuan nelayan berhenti melaut. Menurut para nelayan kondisi laut di sana memang unik karena lautnya dangkal ketika air pasang, rob menjadi semakin besar.

Nelayan mengatakan permintaan pembangunan dermaga ini telah diajukan sejak lima tahun lalu tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Pembangunan dermaga ini dirasa makin mendesak karena menurut data Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, saat ini terdapat sekitar 4.000 nelayan di Ujung Genteng.

Usai berdialog, rombongan meninjau pusat konservasi penyu Pangumbahan yang dikelola Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.

Di fasilitas penangkaran ini petugas akan mengumpulkan telur-telur penyu dari pinggir pantai pada malam hari lalu dimasukkan ke area penetasan semi alami yang dikondisikan mirip dengan area pantai. Jika sudah menetas, tukik (bayi penyu) dikumpulkan dan dilepas pada sore harinya agar tidak merusak insting alami mereka.

Mengakhiri kunjungan kerjanya Deputi Purbaya meninjau lokasi penangkapan lobster mandiri yang dikembangkan dengan teknologi sederhana oleh nelayan setempat di sekitar pantai Cicaladi. Tempat ini bisa menampung 150 nelayan dalam semalam dan satu orang bisa menangkap sekitar 150 bibit lobster yang siap dibudidayakan.

Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Kemenko Marves Berkomitmen Menyejahterakan Nelayan Sukabumi   Kemenko Marves Berkomitmen Menyejahterakan Nelayan Sukabumi