Kemenko Marves bersama UNDP dan ADB Inisiasikan Blue Finance Accelerator Bantu Start-Up dan UKM Sektor Maritim

Kemenko Marves bersama UNDP dan ADB Inisiasikan Blue Finance Accelerator Bantu Start-Up dan UKM Sektor Maritim

Marves - Jakarta, sebagai bagian dari implementasi ekonomi biru, Kemenko Marves bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) menginisiasi sekaligus kick-off Program Blue Finance Accelerator (BFA) dan Konsultasi Program Pembangunan Ekonomi Biru di Indonesia. Acara yang diselenggarakan secara hybrid pada Selasa (23-08-2022) di Jakarta dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan di industri kelautan, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Araujo menyampaikan momentum saat ini untuk membangun keuangan biru di antara investor, lembaga keuangan, dan emiten secara global (multi-stake holders).

“Inisiatif Blue Finance Accelerator ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan akses pembiayaan para startup dan UKM di sektor biru, memfasilitasi pembangunan proyek dan mengoperasionalkan instrumen pembiayaan baru untuk pemerintah terkait ekonomi biru, serta memperkuat kapasitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi biru,” jelas Deputi Basilio dalam membuka sambutannya.

BFA telah diluncurkan pada Desember 2021, dengan dukungan dari dana bersama SDGs Global PBB, Accelerating SDGs Investments in Indonesia (ASSIST) berupaya mempercepat pembangunan ekonomi biru Indonesia. Officer-in-charge UNDP Indonesia, Nicholas Booth menyampaikan program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran pemerintah pusat dan daerah tentang ekonomi biru dan meningkatkan akses keuangan untuk start-up di sektor biru terpilih dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui dukungan peningkatan kapasitas dan proyek-proyek yang difokuskan pada ekonomi biru melalui program akselerator ventura.

“Blue Finance Accelerator unik karena menargetkan pertumbuhan usaha yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui program Ventura Accelerator dalam inisiatif ini, UNDP akan membantu mengintegrasikan berbagai potensi dan manfaat ke dalam akselerasi bisnis dengan memberikan konsultasi manajemen serta pengukuran dampak. Bisnis diharapkan menjadi lebih berkelanjutan karena memberikan hasil positif bagi orang-orang di sekitarnya dan bumi kita,” kata Nicholas Booth.

“Kami ingin berkontribusi dalam pencapaian SDGs dengan platform Akselerator ini melalui rangkaian sesi pelatihan yang akan diterapkan di seluruh program nasional terutama mempromosikan Proyek Biru Berkelanjutan yang diharapkan akan membantu memenuhi target yang ditetapkan dalam NDC Indonesia. Lautan sebagai elemen kontribusi baru dalam ambisi adaptasi yang ditingkatkan terhadap dampak perubahan iklim,” kata Jiro Tominaga, Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia.

Ekonomi biru dan berkelanjutan, seperti pinjaman biru, dapat membantu melindungi laut dan perikehidupan masyarakat kita, yang banyak bergantung pada laut. Dalam hal ini, mendukung dan mengimplementasikan ekonomi biru bukan hanya kewajiban moral tapi juga peluang finansial yang perlu dikembangkan.

Deputi Basilio menerangkan jika ekonomi biru perlu dikelola dengan tepat, sehingga dapat menciptakan win-win untuk lingkungan, kesehatan laut, dan ekonomi serta pasar berkembang dalam mendukung kesejahteraan umat manusia. Sebelum pandemi COVID-19, ekonomi kelautan diperkirakan meningkat dua kali lipat dari 2010 hingga 2030, mencapai USD 3 triliun dan mempekerjakan 40 juta orang.

“Ekonomi biru dan laut yang sehat memiliki peran penting dalam memutar sistem ekonomi global untuk membangun kembali kemakmuran dan kesejahteraan manusia melalui laut, memulihkan keanekaragaman hayati, dan memulihkan kesehatan laut,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Deputi Basilio berharap pertemuan ini sebagai awal untuk melakukan "Kick Off"  berbagai program strategis dalam kerangka Ekonomi Biru di Indonesia.

“Kami berharap pada pertemuan hari ini, kita dapat memperoleh sosialisasi yang baik mengenai program BFA ini, mendorong pelaksanaannya, serta mendiskusikan langkah-langkah strategis kita ke depan untuk mengembangkan ekonomi biru di Indonesia,” tutup Deputi Basilio.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi