Kemenko Marves Dorong Hilirisasi dan Pengembangan Teknologi Berkualitas Tinggi melalui Kolaborasi Peningkatan Pendaftaran HAKI

Kemenko Marves Dorong Hilirisasi dan Pengembangan Teknologi Berkualitas Tinggi melalui Kolaborasi Peningkatan Pendaftaran HAKI

Marves - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus berkomitmen dalam mendorong hilirisasi dan pengembangan teknologi berkualitas tinggi melalui peningkatan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dalam seminar bertajuk “Strategi Kolaborasi Pemerintah untuk Meningkatkan Pendaftaran HAKI pada Inovasi dan Teknologi Hasil Investasi,” pemerintah menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat perlindungan kekayaan intelektual.

Seminar ini menyoroti upaya pemerintah dalam meningkatkan investasi teknologi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), sebagai bagian dari kebijakan hilirisasi untuk mendukung industrialisasi yang modern dan berdaya saing. Dengan semakin tingginya penggunaan teknologi dalam berbagai sektor, pemerintah menekankan pentingnya kepastian hukum dan perlindungan terhadap hasil inovasi melalui pendaftaran HAKI, yang mencakup Paten, Merek, dan Hak Cipta.

Dalam sambutannya, Sekretaris Kemenko Marves, Ayodya G. L. Kalake, menyatakan, “Kebijakan hilirisasi industri telah meningkatkan realisasi investasi, menyerap tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Penting bagi kita untuk meningkatkan pendaftaran HAKI agar inovasi dan teknologi hasil investasi dapat terlindungi.”

Sejalan dengan itu, Penasehat Menteri Bidang Kebijakan, Inovasi dan Daya Saing Industri, Satryo Soemantri Brodjonegoro menambahkan bahwa Indonesia harus segera mengakui potensi dan karya anak bangsa dalam kekayaan intelektual.

“Pendaftaran paten yang lebih tinggi akan meningkatkan posisi Indonesia di kancah internasional dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi kreatif,” jelasnya.

Selain itu, Staf Khusus Bidang Infrastruktur dan Teknologi, Jona Widhagdo Putri, mengungkapkan bahwa dengan demografi dan budaya yang kuat, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja yang layak. “Peningkatan HAKI akan menjadi driver bagi investasi, mendukung pertumbuhan sektor industri, dan mendorong inovasi,” ujar Jona.

Dengan semangat untuk terus memajukan negeri, seminar ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide strategis bagi pemerintah dalam memperkuat perlindungan kekayaan intelektual di Indonesia. “Kita perlu membangun kepercayaan diri bahwa Indonesia mampu berinovasi
dengan teknologi berkualitas dari karya anak bangsa. "Semua yang bekerja di pemerintah ingin agar Indonesia terus maju, dan kita harus menciptakan ruang yang baik untuk anak-anak kita ke depan,” tutup Jona Widhagdo Putri.

Seminar juga menghadirkan berbagai narasumber yang membahas isu-isu penting terkait HAKI. Farah Heliantina, Asisten Deputi Investasi Jasa Kemenko Marves, membahas investasi padat teknologi di Indonesia. Agus Heryana Koordinator Fungsi Penanganan Sengketa dan KI, Kementerian Luar Negeri membahas Isu Kekayaan Intelektual Dalam World Intellectual Property Organization (WIPO). 

Rifan Fikri Pemeriksa Paten Ahli Madya, Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan terkait aturan dan tahapan pendaftaran Kekayaan Intelektual. Sri Lastami, Direktur Paten, Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan strategi kolaborasi pemerintah Untuk peningkatan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Cahyadi Rasyid, Asdep Pengembangan Perikanan Budidaya, Kemenko Marves menjelaskan terkait urgensi isu HAKI pada teknologi dan inovasi di industri kelautan dan perikanan. Serta Amran Purba Analis KI Ahli Muda, Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan terkait sengketa, penuntutan dan litigasi HKI di Indonesia. Seminar ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk memastikan bahwa inovasi dan teknologi hasil investasi terlindungi secara optimal melalui peningkatan pendaftaran HAKI di Indonesia.

No.SP-325/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2024
Biro Komunikasi 
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi