Kemenko Marves Dorong Implementasi Infrastruktur Biru - Solusi Berbasis Alam
Marves - Jakarta, Dalam rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) 2024 ke-10, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berkolaborasi dengan Van Oord menggelar sesi bertema "Infrastruktur Biru dengan Solusi Berbasis Alam untuk Perlindungan Pantai dan Pengelolaan Sumber Daya Air" pada Kamis, (23/05/2024).
Tujuan kegiatan ini adalah menampilkan Nature-Based Solutions (NBS) yang patut dicontoh dan mendiskusikan perannya dalam memajukan upaya aksi iklim. Nature-Based Solutions (NBS) dianggap tangguh dan memungkinkan untuk pembelajaran berkelanjutan.
Lukijanto, Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumber Daya Air, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menekankan pentingnya solusi berbasis alam dalam mengatasi tantangan sosial dan lingkungan, termasuk perubahan iklim, kesehatan manusia, ketahanan pangan, polusi air, keamanan air, hilangnya keanekaragaman hayati, dan manajemen risiko bencana.
Lukijanto juga menyampaikan bahwa
Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alamnya secara berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan dari penjualan karbon.
"Berdasarkan riset berbagai institusi, Indonesia diperkirakan memiliki Nature-Based Solutions (NBS) atau Ecological Based Approach (EBA) yang mencapai 1,5 GT CO2eq per tahun, setara dengan 112,5 triliun rupiah atau US$ 7,1 miliar. Potensi besar tersebut diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkap Lukijanto.
Koordinator Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pantai Kemenko Marves, Suraji menyatakan bahwa Konsep Infrastruktur Biru (Blue Infrastructure) terintegrasi dengan Solusi Berbasis Alam dalam perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu khususnya pada bidang pengelolaan sumber daya air, aksi iklim, ketahanan bencana, wilayah laut serta pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan sebuah jaringan inisiatif yang cukup dinamis untuk dibahas. Rancangan infrastruktur biru memberikan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir akan infrastruktur yang tahan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam.
"Blue Infrastructure merupakan pendekatan baru yang mengintegrasikan solusi berbasis alam untuk keamanan sumber daya air, wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil. yang dirancang berkelanjutan, untuk meningkatkan ekosistem pesisir dan perekonomian masyarakat pesisir" jelas Suraji.
Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa pembicara lainnya, termasuk Peter Van Der Hulst (Van Oord - Direktur Indonesia), Ruben Visser (Van Oord - Pakar NBS).
No.SP-142/HUM/ROKOM/SET.MARVES/V/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi