Marves - Bandung, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan besar berskala internasional yang bertajuk World Water Forum Ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei mendatang. Untuk mempromosikan acara tersebut sekaligus menggugah masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan Prakarsa Infrastruktur Hijau GIZ dan Satgas Citarum menggelar acara Road to 10th World Water Forum. Acara yang bertemakan, Water for Human and Nature: Water Quality Improvement, Sanitation and Drinking Water for All bertempat di Sektor 6 Oxbow Bojongsari, pada 30 April 2023.
 
Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan di tingkat nasional, provinsi, dan lokal, termasuk di dalamnya para komunitas masyarakat, media, akademisi, dan lembaga non pemerintah. Selain itu, dihadiri juga oleh perwakilan dari mitra Pembangunan di Indonesia. Pemerintah juga memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya komunitas “akar rumput” di masyarakat dalam pengelolaan limbah domestik dan sampah untuk menangani pencemaran sungai. Komunitas akar rumput bukan hanya telah berdampak pada perbaikan lingkungan hidup namun juga bernilai ekonomi  termasuk pelaksanaan sanitasi berbasis masyarakat di sekitaran DAS Citarum.
 
Acara dibuka oleh Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam M. Saleh Nugrahadi dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum dan , mengangkat pentingnya Kebijakan Air Minum dan Sanitasi dalam Menyongsong Indonesia Emas.  Hadir pula Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidiq dan Konselor Kedutaan Besar Jerman Oliver Hoppe, diulas “Kerjasama Pembangunan Indonesia dan Jerman – Prakarsa Infrastruktur Hijau: Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Citarum.”
 
Acara talkshow yang mengulas isu ketahanan iklim untuk air minum dan sanitasi yang layak, dibuka oleh Tanozisochi Lase Direktur Sanitasi Kementerian PUPR, dan sebagai pembicara Hazmirullah Pemred Harian Pikiran Rakyat, Indra Maha Kepala Disperkim Provinsi Jawa Barat,  Yayasan SPEAK Indonesia, Yayasan Greeneration Indonesia,  Prof. Dwina Roosmini Institut Teknologi Bandung, dan Kolonel Inf. Yanto Kusno Hendarto Komandan Sektor 6 Citarum Harum. 

Bersamaan digelar kegiatan panggung edukasi mengenai perubahan perilaku masyarakat, pengelolaan sampah padat, dan teknologi pengelolaan air limbah domestik dan manggot, yang iikuti oleh praktisi, swasta dan pemerhati lingkungan generasi muda seperti Fei Febri CEO Bank Sampah Bersinar kepada anak-anak usia sekolah. Juga edukasi pengelolaan sampah plastik di sungai dan edukasi sanitasi.

Acara Road to 10th World Water Forum ditutup oleh Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan yang menekankan pentingnya kesadaran lingkungan di masyarakat dan sinergi/kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pencapaian target dan mempertahankan keberlanjutannya. 

Ibu Deputi juga menekankan peran para anak muda melalu partisipasi aktif dalam youth forum untuk memberikan solusi yang inovatif dalam permasalahan air. “Praktik baik Citarum Harum ini akan dibawa ke perhelatan World Water Forum ke 10. Selain itu, perlu didukung pendanaan. Mekanisme blended finance manjadi salah satu solusi pendanaan untuk isu pencemaran air,” pungkas Deputi Nani. 
 
Di penghujung acara, Deputi Nani sempat berdiskusi dengan para Dansektor Citarum sekaligus memberikan arahan mengenai persiapan peran serta para Dansektor dalam acara World Water Forum nanti.  Selanjutnya, Dansektor 8 mengajak Ibu Deputi untuk menyusuri oxbow dan menebarkan benih ikan di lokasi tersebut. Ibu Deputi Nani menyampaikan apresiasi kepada TNI yang telah mengubah wajah oxbow yang pernah viral karena tumpukan sampah, dan sekarang telah bersih, bantaran sungainya terjaga, dan ikan bisa hidup di sungai.  

NO.SP-101/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IV/2024 

Biro Komunikasi 
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi