Kemenko Marves Perkuat Literasi Kemaritiman di Seminar Mahasiswa Maritim Indonesia
Marves - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Kepala Biro Komunikasi yang diwakilkan oleh Koordinator Bidang Data dan Sistem Informasi Kemenko Marves, Anjang Bangun Prasetio mendukung penanaman literasi kemaritim kepada mahasiswa.
Dirinya memaparkan mengenai upaya pembangunan kemaritiman berkelanjutan untuk menyambut Indonesia sebagai poros maritim dunia pada Seminar Mahasiswa Maritim Indonesia yang diikuti himpunan nasional mahasiswa kemaritiman diantaranya Himitekindo, Himapikani, Himasuperindo, dan Himakuai (28-01-2024).
“Banyak orang membicarakan kemaritiman dari berbagai sudut pandang, hal tersebut tentu sah saja ya. Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi dan kontribusi yang luar biasa, salah satunya sektor perikanan dengan potensi yang signifikan di dunia,” tutur Prasetio.
Dirinya kemudian menjabarkan potensi tersebut bisa terlihat dari posisi Indonesia sebagai wilayah kepulauan terbesar di dunia dan pemasuk 10% komoditas perikanan dunia. Selain itu, segitiga terumbu karang dunia yang terletak di Indonesia merupakan rumah bagi 76% spesies karang dunia dan 37% spesies ikan yang ada di dunia.
“Presiden kita juga sudah membicarakan mengenai kemaritiman. Contohnya Pak Karno (Soekarno) yang mengarahkan kembali menjadi bangsa pelaut, kemudian Soeharto yang menyampaikan untuk kuasai laut dan dirgantara, Pak Habibie juga mengatakan bahwa Pembangunan dan persatuan nasional harus berorientasi kelaut,” ungkapnya.
Prasetio kemudian melanjutkan konsep maritim dari Presiden Gus Dur yang bilang laut Indonesia butuh pengelolaan agar memberi dampak ekonomi, dari Gus Dur ini akhirnya dibentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selanjutnya ucapan Megawati bahwa seluruh bangsa Indonesia bersama-sama membangun kekuatan maritim, dan Presiden SBY yang mengatakan pemimpin dan Masyarakat harus Bersatu selamatkan laut.
“Di era Presiden Joko Widodo menyampaikan untuk kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Artinya, para Presiden kita sudah membicarakan terkait kemaritiman,” tambah Prasetio.
Pada kesempatan tersebut mengajak peserta seminar untuk memahami lebih jauh tentang maritim dengan menerangkan mengenai negara kepulauan, negara maritim, bangsa Bahari dan ekonomi maritim.
“Bicara tentang arah pembangunan maritim 2045, pemerintah memiliki visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tujuannya untuk menjadikan Indonesia negara maritim yang kuat dan menjadikan Indonesia bangsa Bahari yang unggul,” ucapnya.
Dirinya kemudian memaparkan capaian Kemenko Marves yang telah dilakukan pada Bidang kedaulatan maritim dan energi, bidang sumber daya maritim, bidang infrastruktur dan transportasi, bidang pengelolaan lingkungan dan kehutanan, bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, serta bidang investasi dan pertambangan.
“Kemenko Marves juga memiliki strategi untuk membangun literasi kemaritiman pada Masyarakat luas. Yaitu dengan platform kemitraan multi-pihak, jejaring komunitas lokal, budaya literasi, aktivitas literasi dini, dan framework Gerakan literasi maritim berorientasi hasil,” terang Prasetio.
Dirinya menambahkan, selain strategi tersebut Kemenko Marves juga telah menggagas mulai tahun 2021 lalu sebagai tahun literasi maritim. Dengan pengembangan ilmu kemaritiman, penguatan kurikulum berbasis kemaritiman, seribu taman bacaan untuk daerah pesisir Pantai, serta seribu publikasi maritim.
“Kami berharap adik-adik mahasiswa ikut berperan menguatkan literasi maritim untuk Masyarakat luas. Kami juga menghimbau agar mahasiswa terus membangun jejaring baik antar mahasiswa, masyarakat maupun pemerintah dan kongkretkan aksi nyata bidang kemaritiman,” pungkas Prasetio
No.SP-19/HUM/ROKOM/SET.MARVES/I/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi