Kemenko Marves Tekankan Pentingnya Kerja Sama Tangani Sampah Laut

Kemenko Marves Tekankan Pentingnya Kerja Sama Tangani Sampah Laut

Marves -  Bali,  Dalam penanganan isu sampah plastik laut, pemerintah terus menekankan bahwa tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya kerja sama semua pihak. Hal tersebut diungkapkan Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rofi Alhanif.

“Isu sampah plastik laut ini bersifat lintas negara (trans-boundary) sehingga harus ditangani bersama. Ilmuwan memprediksi bahwa tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di lautan dibanding ikan, apabila kita tidak melakukan langkah konkrit untuk menangani sampah laut. Maka itu kita perlu bekerja sama mengenai ini,” kata Asdep Rofi, Bali, Rabu (02-10-2022).

Dalam penanganan sampah laut ini, Asdep Rofi memaparkan bahwa Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk penanganan sampah laut dan telah menunjukkan hasil positif. Diketahui kebocoran sampah plastik ke laut berkurang sebesar 28.5% dari 2018-2021.

“Target nasional mengurangi 70% sampah laut di tahun 2025, melalui penerapan 5 (lima) strategi dengan kolaborasi 16 kementerian/lembaga (K/L) dan multistakeholders. Dulu kita penyumbang terbesar ke-2 mengenai sampah plastik laut, sekarang kita penyumbang ke-5. Ini progres yang baik dan kita terus berusaha lebih baik lagi,” jelasnya.

Oleh sebab itu, tak hanya kebersamaan, penanganan sampah juga harus dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu ke hilir. “Yakni dengan pendekatan ekonomi sirkular sebagai mitigasi kebocoran ke laut. Pengelolaan sampah dimulai dengan pengurangan di sektor hulu, pemilahan, pengangkutan, dan pengolahan menjadi berbagai produk pendukung industri dan sumber energi baru,” ungkapnya.

“Kita harus fokus untuk melakukan pengelolaan sampah di lokasi-lokasi prioritas melalui pembangunan infrastruktur dan teknologi yang tepat. Bukan itu saja,  dalam hal ini harus mempunyai stakeholders yang tepat. Oleh sebab itu, salah satunya kita bekerja sama dengan NPAP atau National Plastic Action Partnership," tambahnya.

NPAP itu sendiri Itu merupakan platform yang mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target penanganan sampah plastik laut.

“Kami di sini hadir sejak 2019, membantu pemerintah dalam penanganan sampah plastik laut. Kami terus kawal Indonesia mewujudkan target nasional mengurangi 70 persen sampah laut di tahun 2025, dan Indonesia adalah negara pertama di dunia yang punya NPAP ini,” kata Manager NPAP Kirana Agustina.

Diketahui dalam penanganan sampah ini, Kemenko Marves bersama dengan World Resource Institute Indonesia mengadakan sebuah kegiatan bertajuk Road G20: Beating Plastic Pollution From Source to Sea. Kegiatan  selama 2 hari ini (3 dan 4 November 2022) dilaksanakan di Bali.

Biro Komunikasi 
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi


No.SP-344/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2022