KKP RESMIKAN 16 KEGIATAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

JAKARTA (10/10) – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan 16 kegiatan prioritas pembangunan kelautan dan perikanan secara simbolik pada Kamis (10/10). Peresmian dipimpin langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dari lokasi Cold Storage 1.000 ton di Kawasan Perikanan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang terhubung dengan video conference ke beberapa lokasi peresmian lainnya. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain Cold Storage 1.000 ton , pembangunan prioritas lainnya yang diresmikan adalah Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik, SKPT Merauke, SKPT Morotai, SKPT Talaud, SKPT Biak, SKPT Mimika, Pasar Ikan Modern (PIM) Bandung, Pabrik Pakan Pangandaran, Embung Pangandaran, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Bone, Poltek KP Kupang, Poltek KP Jembrana, Poltek KP Pangandaran, Akademi Komunitas Wakatobi, dan Kantor Karantina Wilayah Kerja Sebatik.
Produksi perikanan Indonesia pada tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan dengan produksi tahun 2017 yaitu 24,15 juta ton/tahun menjadi 24,49 juta ton/tahun atau mengalami kenaikan sebesar 1,41%. Hal ini merupakan kontribusi peningkatan produksi sektor perikanan tangkap sebesar 1,64%, dan sektor budidaya sebesar 1,53%. Peningkatan produksi tersebut merupakan dampak dari berbagai kebijakan pengelolaan perikanan KKP pada tahun 2015-2018 yang berdampak pada peningkatan stok ikan di perairan.
Guna mendukung Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Provinsi DKI Jakarta sebagai pelabuhan perikanan yang menjadi pusat produksi ikan dan tujuan pendaratan ikan dari sentra-sentra produksi ikan di wilayah Indonesia, khususnya dari wilayah Indonesia timur maka dibutuhkan fasilitas penyimpanan yang memadai. Terlebih lagi, PPS Nizam Zachman merupakan pusat distribusi ikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu, dibangunlah gedung penyimpanan berpendingin atau cold storage berkapasitas 1.000 ton.
Cold storage ini dibangun menggunakan APBN tahun 2018-2019 sebesar Rp43 miliar, di atas lahan 8.885 m2 dengan luas bangunan 5.619m2 yang terdiri dari 2 lantai dan 1 mezanin. Cold storage 1.000 ton Muara Baru ini dapat berfungsi sebagai buffer stock untuk menampung ikan yang berasal dari sentra-sentra produksi sehingga pada saat musim ikan, tidak ada lagi ikan yang terbuang dan harga tidak jatuh.
Sebaliknya, pada saat musim paceklik stok ikan di cold storage dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan konsumsi masyarakat. Dengan demikian, ketersediaan ikan sepanjang tahun dapat terjamin dan stabilisasi harga dapat dikendalikan.
[gallery ids="42101,42102"]