KTT G20 Bawa Limpahan Berkah bagi Pusat Oleh-Oleh di Pulau Dewata
Marves -Denpasar – Berkunjung ke Bali, apalagi dengan situasi jelang KTT G20 yang akan berlangsung pada 15 hingga 16 November 2022 membuat suasana sukacita. Dalam sebuah penerbangan dari Jakarta ke Denpasar, Bali, Maria Arunita salah seorang pengusaha wanita bergerak di bidang kuliner Maroko di Jakarta mengaku bahagia menyaksikan Bali Kembali ramai. Ditemui pada Kamis (10/11/2022), Maria yang datang ke Bali bersama suami dan dua orang anaknya untuk menghadiri acara undangan pesta pernikahaan salah seorang kerabatnya di Ubud mengaku keramaian suasana Bali seperti sekarang bikin hatinya bahagia.
“Puji Tuhan, KTT G20 bawa spirit mengembalikan Bali sebagai destinasi wisata yang dikunjungi wisatawan local dan mancanegara setelah hamper dua tahun terkurung tidak berbuat apa-apa karena pandemic global,” cerita Maria sambal tertawa bahagia.
Maria menyaksikan Bali dengan pemandangan yang ada di bandara internasional, Ngurah Rai, Denpasar begitu ramai dipadati penumpang yang dating ke Bali dari berbagai kota mulai di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Papua bahkan wisatawan atau tamu para delegasi dan awak media yang sudah berdatangan ke Bali, menumbuhkan semangat bahwa KTT G20 ini memang spirit dari Indonesia mari pulih dan bangkit Bersama setelah vakum karena pandemi dua tahun lamanya.
“Pokoknya senang, melihat Bali kembali seperti dulu itu membahagiakan. Kalau selama pandemi kita seidih melihat Bali sepi, sekarang ramai dan memang seperti inilah Bali,” kata Maria.
Kemudian tak sabar wanita asal Palembang ini juga menceritakan bahwa hal pertama yang akan dilakukan sebelum ke Ubud adalah, Bersama suami dan anak-anaknya akan keliling Kuta, Seminyak dan Legian untuk kuliner dan yang paling seru dan dinantikan adalah menuntaskan hasrat belanjanya ke toko oleh-oleh.
“Siapapun yang datang ke Bali pasti berbelanja oleh-oleh. Nah, ini momen seru yang paling dinantikan bahkan wajib hukumnya. Apalagi sekarang banyak pilihan pusat oleh-oleh tak hanya Krisna, tetapi banyak tempat lain seperti The Keranjang, Airlangga, Pasar Seni Kuta, Pasar Guwang Bali, Pasar Badung, Havenly Chocolate Bali, Kacang Asin Rahayu, Pie Susu Asli Enak Bali, Harum Bali Lapis Legit Cake Shop dan lainnya, sungguh menjadi pilihan untuk berbelanja,” cerita Maria panjang lebar sambal menyebutkan sederet tempat pusat oleh-oleh.
Menurut Kadek Bhuana, Asisten Manajer Krisna Oleh-Oleh outlet Jalan By Pass, “Selama dua bulanan ini, tokonya mencatat kenaikan kunjungan wisatawan asing dan lokal.” Kadek mencermati serbuan pengunjung berbelanja di tempatnya langsung membuat toko ramai. “Menyaksikan pemandangan ini bikin kami semangat optimis Bali bisa Kembali bangkit,” kata Kadek pada Kamis (10/11/2022).
Dan Krisna Oleh-Oleh memang menjadi pilihan para pengunjung atau wisatawan yang datang ke Bali. Di sini para pengunjung bisa mencari mulai makan kekinian sampai tradisional khas Bali. Di Krisna menjual banyak jenis makanan yang bisa dijadikan buah tangan seperti pie susu, dodol, keripik, kacang dan sebagainya. Bagi yang suka dengan produk perawatan wajah dan tubuh tradisonal Bali bisa didapatkan di sini seperti lulur, sabun, bodi lotion, masker dan sebagainya.
Selama ini di Krisna memang sudah dikenal dengan camilan yang sangat terkenal dan harganya murah. Krisna Oleh-Oleh juga banyak terdapat di Kuta, Denpasar, Mangsi dan Kintamani. Sepanjang perhelatan KTT G20, boleh dibilang Krisna Oleh-Oleh menjadi rekomendasi bagi para delegasi peserta konverensi ini.
Bhuana mengatakan, selama G20 berlangsung sebelum para delegasi mengunjungi Krisna Oleh-Oleh, pihak toko terlebih dahulu mendapatkan pemeriksaan ketat dari petugas pengamanan. Dan, saat petugas menyatakan tokonya aman dan nyaman untuk para delegasi bisa berbelanja oleh-oleh di sini.
Bahkan puncak even KTT G20 inipun menjadi nafas optimis para penyedia usaha oleh-oleh setelah hampir dua tahun Bali sepi dari kedatangan wisatasan asing karena dampak pandemi.
Pesona Kaos Barong
Memang banyak pilihan buah tangan yang tersaji hampir di sejumlah toko penyedia oleh-oleh di Bali, seperti kerajinan, makanan, hingga bahan minuman. Namun kaos Barong produksi usaha dari Kabupaten Gianyar, jadi salah satu oleh-oleh favorit bagi wisatawan.
Baju tanpa kerah dengan dasar warna-warni bergambar kepala barong ini menjadi unggulan oleh-oleh khas Bali di sejumlah outlet. Rumah produksi ribuan kaos barong kembali memasok toko-toko penyedia buah tangan.
Ni Wayan Erni Lestari, pemasok kaos barong dari Gianyar, bahkan kini mengaku kewalahan dengan pesanan. “Senang sekali dan astungkara (semoga) tetap menjadi favorit oleh-oleh dari Bali,” katanya.
Selain kaos barong, beberapa makanan dan minumam juga pilihan wisatawan. Misalnya, pie susu, pia, kacang, kopi bubuk arabika, robusta serta biji kopinya masuk daftar unggulan di toko penyedia oleh-oleh. Begitu pula oleh-oleh berupa lukisan dan pernak pernik dari bambu.
“Kami selalu memeriksa ketersediaannya agar jangan sampai kosong dan mengecewakan tamu yang datang,” jelas Bhuana.
KTT G20 dan Semangat UMKM
Sementara Zian dari usaha Keben Bali, mengaku telah mendapatkan pemesananan sebanyak 700 keben (anyaman bambu yang berbentuk menyerupai kubus). Pemesannya dari salah satu hotel tempat delegasi G20 menginap, di Nusa Dua.
“Saya senang sekali ikut dapat berkah dari kegiatan G20 ini. Soalnya, lama saya tidak mendapat pemesanan seperti semenjak terhenti karena pandemi,” kata Zian.
Keben, merupakan kerajinan anyaman dari bambu yang memiliki beragam ukuran. Anyaman ini biasa dipakai masyarakat lokal Bali untuk meletakkan sesaji berupa makanan dibawa ke pura, atau menyimpan barang lainnya.
Belakangan, keben mulai bervariasi ukuran, warna dan bergambar. Zian mendapatkan pemesanan keben warna warni dengan ukuran panjang sisi-sisinya 24 sentimeter.
Menurut Zian, keben dipergunakan pihak pemesan untuk tempat makanan. Selain keben anyaman bambu, ia juga mendapat pesanan keben berukir berbahan stainless.
Pada kesempatan terpisah, Guru besar Ilmu Budaya Universitas Udayana Dharma Putra mengakui jika gelaran Presidensi G20 menjadi harapan dan pintu berputarnya kembali roda pariwisata Bali. Ia pun percaya masyarakat Bali bersedia mengorbankan kepentingannya demi lancar dan suksesnya KTT G20 ini.
Apa pun hasil dari KTT G20 mendatang, bagi masyarakat Bali dikatakan Dharma akan mampu memberi dampak positif bagi keberlangsungan kehidupan serta kesejahteraan di masa datang.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi