Kunjungi Food Estate Humbang Hasundutan, Menko Luhut Cek Perkembangannya
Marves - Sumut, Dalam arahannya pada tanggal 3 November 2022, Presiden Joko Widodo menegaskan meski pengembangan Food Estate tidak mudah namun ini tetap harus dituntaskan. Tidak hanya itu Presiden juga memerintahkan agar di Indonesia terdapat satu Food Estate yang berhasil dan akan menjadi contoh bagi provinsi lain yang juga akan membangun "food estate". Dalam hal ini, Food Estate Humbang Hasundutan dinilai sudah mendekati model yang diinginkan sehingga harus benar-benar terealisasi. Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melakukan kunjungan ke lokasi lahan Food Estate Humbang Hasundutan, Rabu (21-12-2022). Kunjungan ini dilakukan untuk mengecek perkembangan Food Estate tersebut.
Dalam kunjungannya, Menko Luhut mendapatkan penjelasan dari Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti terkait perkembangan Food Estate Humbang Hasundutan mengenai pembangunan jalan dalam kawasan Food Estate Humbang Hasundutan yang rencananya akan dilaksanakan Tahun 2023 dan pembangunan jaringan irigasi yang akan dilanjutkan pada jalur sekunder sesuai areal lahan yang telah dilakukan land clearing oleh Pemkab.
Dibahas pula dalam kesempatan ini rencana kunjungan Presiden ke Food Estate Humbang Hasundutan untuk melihat kondisi terkini di beberapa lokasi di antaranya, lokasi Desa Riaria dengan budidaya jagung kemitraan petani dengan investor lokal, Budidaya Bawang Merah dan Putih kemitraan petani dengan investor Lokal dan PT Parnaraya, dan lokasi Desa Hutajulu, dengan rencana melihat perkembangan kolaborasi trial mekanisasi penuh dan otomatisasi iIrigasi serta alat pantau cuaca.
Kemudian Menko Luhut juga berkesempatan meninjau pembangunan Taman Sains Teknologi Herbal (TSTH) yang berlokasi di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut).
Menko Luhut menjelaskan kepada Menteri Bappenas dan Menpan RB bahwa TSTH dibangun sebagai pusat riset herbal dan hortikultura sebagai bagian yang terintegrasi dengan Food Estate Sumut.
“Dari pusat ini diharapkan dengan teknologi terbaik dan sumberdaya manusia muda yang unggul dihasilkan bibit unggul yang sesuai dengan agroklimatologi dan lahan Indonesia,” kata Menko Luhut.
Lebih lanjut Menko Luhut menjelaskan, walaupun TSTH terletak di Humbahas, namun hasilnya bisa diterapkan nasional. Untuk itu, sudah dijalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga nasional seperti BRIN, USU, IPB, ITB dan UGM. Selain itu, jalinan kerjasama internasional sudah mulai dilakukan dengan NDRC China, Beijing Genomic Institute Cina, UC Davis USA dan Lousiana State Univ. USA. Sumberdaya manusia yang mayoritas generasi muda menjadi penggerak utama TSTH2 ini.
Terkait hal tersebut, Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa antusias dengan penjelasan mengenai riset yang sedang dan akan dilakukan di TSTH. Secara khusus Menteri Bappenas Suharso berpesan agar TSTH bisa "Menjadi Yang Terbaik".
Sejalan dengan Menteri Bappenas, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas juga menyambut positif mengenai pengembangan TSTH yang sebagian besar akan didukung oleh para peneliti muda, bukan hanya birokrat, sehingga bisa berhasil.
Sementara itu Kepala Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumut, Syafriel Tansier menjelaskan bahwa proses pembangunan saat ini sudah mencapai 70%, dan diestimasi bahwa pada bulan Januari 2023 prasarana utama di TSTH bisa selesai.
Selanjutnya pada 2023 pembangunan akan dilanjutkan pada tahap II dengan target akan selesai pada 2024. Adapun yang akan dibangun yaitu Infrastruktur penunjang: seperti Pengolahan sampah, helipad, jalan dalam kawasan (FABA). Selain itu juga pada tahap ini akan dibangun Gedung Inkubator Bisnis, Gedung Manajemen dan Auditorium, Training Center, Library, Kebun Koleksi, Klinik – kantin, Guest House, Danau Retensi, dan Amphytheatre.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No. SP-416/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2022