Kunjungi “Kampung Iwak”, Deputi Safri Fokus Pengembangan Ikan Hias

Marves - Banjarmasin, Deputi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin melakukan peninjauan ke lokasi pengembangan sistem bioflok di Kampung Tangguh Banua, Mentaos, Banjarmasin, Sabtu (11-07-2020). Dalam kunjungannya ke ‘Kampung Iwak’ ini, Deputi Safri berharap para pengembang ikan fokus akan budidaya jenis ikan tertentu / satu ikan saja.
“Tadi kita ke kampung iwak, saran saya itu sudah bagus karena mereka memanfaatkan saluran irigasi yang ada (untuk pengembangan/ budidaya ikan), airnya bagus bersih, tetapi harus ada penataan ulang. Model penataan itu seperti mulai tempat pemanfaatan kolam ditata ulang dan kalau bisa mereka fokus ikan tertentu,” kata Deputi Safri, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (11-07-2020).
Untuk ikan itu sendiri, Deputi Safri memaparkan untuk fokus antara mengembangkan pembuatan benihnya/ bibitnya saja, atau indukannya saja. Sedangkan pembesaran diarahkan kelompok lain yang bertanggung jawab.
“Sehingga semua punya peran, jangan bersaing. Karena kan itu punya masyarakat/ swasta / kelompok, jadi misal kerja sama dengan dinas perikanan, mereka konsentrasi untuk benih/ indukan, nanti kelompok lain konsentrasi untuk pembesaran. Sehingga mereka bisa kerja sama,” ujarnya.
“Dan kalau bisa mereka fokus ikan tertentu untuk dibesarkan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Untuk tadi mereka ada produksi ikan haluan, ikan lele dan itu memang harganya bagus, tetapi untuk pasar di sini saja. Tapi saya lihat ada lagi ikan hias seperti ikan koi, nah saya lebih cenderung mereka konsentrasi ikan hias koi ini karena airnya mengalir bersih dan bagus,” tambahnya.
Selain ikan, Deputi Safri juga menyarankan untuk budidaya Udang Galah, karena dianggap menjanjikan untuk nilai tambah di Banjarmasin.
“Saya sarankan adanya udang galah untuk dikembangkan agar nantinya menjadi produk unggulan di Banjarmasin, sehingga dapat menjadi komoditi ekspor melalui inovasi pembudidayaan bioflok. Daerah harus pintar memilih produk unggulan. Itu kan prospek di sini besar. Saya rasa udang galah itu besarkan,” jelasnya.
Sehingga dengan demikian, lanjut Deputi Safri, perekonomian mereka nantinya dapat berjalan lebih baik lagi, karena memanfaatkan lahan yang bagus dengan semaksimal mungkin.
“Dengan tentunya hal yang penting untuk diperhatikan dalam supply produksi adalah demand kebutuhan produk sehingga produksi dapat terserap maksimal,” pungkasnya.
Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
[gallery size="large" ids="49212,49213,49214,49215,49218,49217,49216"]