Maritime Learning Center untuk Bangun Intelektual Muda Maritim
Jakarta-- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin menyambut positif program Maritime Learning Center (MLC) 2017. Program MLC bertujuan untuk membangun intelektual muda maritim mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia kali ini mengambil tema "Urgensi Pendidikan dan IPTEK Kemaritiman untuk Mengembalikan Jati Diri Indonesia sebagai Negara Maritim", Sabtu (04/03/2017).
Ketua Panitia yang juga anggota Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Kaisar Akhir mejelaskan, program MLC 2017 merupakan sebuah upaya membangun budaya maritim di kalangan anak muda agar lebih memahami dunia kemaritiman, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan maritim di negara kepulauan terbesar ini.
Kelas perdana MLC 2017 dibuka oleh Rektor UNSADA Dr. Dadang Solihin. Dalam MLC perdana ini, hadir juga 4 orang narasumber, yaitu Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin, Dekan FTK UNSADA, Yoseph Arya Dewanto, S.T., M.T., Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan dan Peneliti Senior SBRC IPB Dr. Mujizat Kawaroe, dan Letkol Laut (KH) Dr. Gentio Harsono selaku Paban Bidang Teknologi Staf Ahli Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL.
Safri juga menjadi salah satu narasumber menjelaskan, bahwa kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membangun budaya, semangat, dan pemahaman kemaritiman generasi muda bangsa guna mengembalikan jati diri Indonesia sebagai negara maritim.
Safri mengajak peserta MLC untuk membuka wawasan secara global dengan bertindak pada lingkup lokal dalam berkiprah di bidang maritime. Safri menjelaskan bahwa peserta MLC harus mampu berperan dalam dunia profesional atau pascakampus, sehingga bangsa Indonesia lebih berdaya saing dan memimpin di dunia kemaritiman internasional.
Ditemui usai kegiatan MLC, Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim TB Haeru Rahayu menambahkan, program Maritime Learning Center (MLC) 2017 dianggap penting karena sebagai upaya memperkenalkan potensi sektor kemaritiman Indonesia kepada generasi muda selaku pihak pelanjut pembangunan di tanah air.
TB Haeru menilai, selain untuk membakar jiwa dan semangat para pelajar agar memiliki tekad yang besar dengan ikut serta sebagai generasi tangguh dalam merebut dan mengembalikan masa kejayaan Indonesia sebagai negara maritim, sekaligus mewujudkan cita-cita Presiden Jokowi dalam menjadi Indonesia sebagai Poros Maritim dunia.
“Target Kemenko Maritim jangka pendek ini, 2019 kami akan mencoba para generasi muda paling tidak 40 hingga 50 persen memahami tentang wawasan kemaritiman, sehingga pak Jokowi kalau ke daerah tidak lagi nanya sebutkan 5 jenis ikan, itu karena sangat basic,“ kata TB Haeru di Kantor Kemenko Maritim, Senin (6/2/2017).
TB Haeru menilai, peran anak muda sebagai generasi penerus menjadi sebagai kunci utama untuk melanjutkan semangat kemaritiman. Dengan alasan itu, Ia menekankan, bahwa Kemenko Maritim siap menjembatani kepada para anak muda yang ingin melakukan kegatan sosialisasi tentang kemaritiman.
“Kemenko Kemaritiman itu fungsinya koordinasi, kami akan menjembatani misalnya, mereka ada melakukan kegiatan atau focus group discussion (FGD) di daerah kami bisa bantu, mengkoordinasikan,” jelasnya. “Contohnya bersama di Kemendikbud nanti, APMI kami undang untuk dimuatkan ke dalam kurikulum. Targetnya, tahun ini juga kami akan launching kurikulum tentang kemaritiman tangal 2 Mei 2017,” Pungkasnya. ***