Mencari Solusi Penertiban Tambang Ilegal di Gunung Botak

Mencari Solusi Penertiban Tambang Ilegal di Gunung Botak

Maritim – Jakarta, Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, yang diwakili oleh Kepala Bidang Infrastruktur Mineral dan Batubara, John H.P. Tambunan menghadiri Diskusi Media “Mencari Solusi Penertiban Tambang Ilegal” , Senin, (19 /08/ 2019) di Jakarta.

Dalam penjelasannya, Kabid John menyampaikan bahwa Kemenko Bidang Kemaritiman fokus terhadap tindak lanjut rapat terbatas dalam penghapusan merkuri pada pertambangan emas skala kecil (PESK), setelah sebelumnya di tahun 2017 telah melakukan penutupan tambang batu sinabar di Seram Bagian Barat, Maluku serta pemberantasan pengolahan batu sinabar yang akan menjadi merkuri.

Diketahui, pada tahun 2018 sampai dengan sekarang, Kemenko Bidang Kemaritiman berfokus pada penutupan pertambangan di Gunung Botak, Maluku, dimana kegiatan ini sudah dijalankan secara intensif, sedangkan posisi saat ini diharapkan adanya pengelolaan untuk nilai tambah bagi daerah sekaligus melakukan pemulihan lingkungan yang sudah tercemar berat.

"Komunikasi antara pusat dan pihak gubernur agar satu visi dan langkah tepat bagi penanganan merkuri sekaligus menggali potensi untuk kesejahteraan rakyat. Kegiatan koordinasi hingga rapat dengan Gubernur dan kunjungan ke Gunung Botak sampai tiga kali dengan Asisten Operasi Kapolri, Bareskrim, Menko Polhukam, Kemen ESDM, Kemen LHK dan Sekretariat Kabinet masih terus berjalan,” ucap Kabid John.

Kabid John menambahkan, bahwa Gunung Botak kasusnya ganda, disinyalir memakai merkuri dan juga sianida. Rencananya untuk Gunung Botak dari Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman, Deputi 5 Polhukam, Dirjen Mineral Batubara ESDM dan Dirjen Pengolahan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK akan mengadakan rapat koordinasi kembali dengan Gubernur Maluku dan Kapolda Maluku agar dapat dituntaskan kasus Gunung Botak ini.

"Gunung botak ini memiliki potensi emas yang tinggi. Semuanya akan terlibat didalam pengelolaan Gunung Botak agar jadi dikelola dengan baik dan jangan dibuat liar lagi,” ujarnya.

Adapun, kondisi saat ini di Gunung Botak telah dilakukan penertiban dengan sumber daya, baik tenaga, waktu dan dana yang sangat besar dan kondisi Gunung Botak sudah mulai hijau, dimana tumbuhan sudah tumbuh yang pernah dikuasai oleh lebih dari 5 ribu penambang liar.

"Setelah Gunung Botak ini dapat dikelola dengan baik, semoga pada kasus lainnya dapat meniru cara yang tepat dan berdaya guna untuk penghapusan merkuri serta mengelola sumber daya untuk kesejahteraan rakyat," tutup Kabid John.

[gallery link="file" size="medium" ids="40181,40182,40183,40184,40185,40186,40187,40189"]
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved