Menko Luhut Ajak Mahasiswa Unud Peduli Sampah
Maritim - Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan berkesempatan memberikan arahan kepada para Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana mengenai pentingnya penanganan sampah. Hal itu diungkapkannya usai berkunjung ke TPA Suwung, Bali, Sabtu (27-05-2017).
"Kita harus peduli akan sampah, saya minta mahasiswa Unud agar bisa terlibat dalam penanganan sampah yang ada di sini," kata Luhut kepada para mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan Bakti Tri Hita Kirana di Pura Sakenan, Bali.
"Saya percaya Unud ini bagus. Untuk itu saya bicara kepada dosen yang kebetulan mengepalai badan pengelolaan sampah ini, pokoknya Unud ini saya kasih projek untuk membuat studinya. Saya sudah bilang ke dosennya (I Made Sudarma,yang juga Kepala BPKS), kalau perlu hire orang asing yang punya keahlian untuk bikin ini, nanti saya bantu pendanaannya, yang penting jadi,” tambahnya.
Selain penanganan sampah, di depan para mahasiswa FIB Unud, Luhut juga memaparkan agar kiranya kita tidak terpengaruh unsur radikalisme yang belakangan ini sering kali membuat gaduh, yakni saat ini banyak orang yang selalu ribut akan hal-hal yang tidak penting.
"Padahal, energi yang dimiliki harusnya banyak dikonsentrasikan kepada hal-hal yang penting. Untuk itu kepada kalian yang muda-muda ini, saya titip, bahwa ke depan kalian nanti yang harus membawa negara ini menjadi bagus,” ujarnya.
Menurut Menko Luhut, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah semakin membaik, inflasi juga bagus, harga-harga pangan juga membaik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ini karena pemerintahnya yang bersih dan transparan. “Sekarang generasi kalian yang harus dimanfaatkan untuk membangun bangsa ini ke depan. Kalian juga harus belajar yang bagus dan yang terpenting adalah hatinya juga harus baik, harus ada keinginan untuk berbuat baik,” kata Luhut.
Sembari memberikan semangat kepada para mahasiswa Unud, Menko Luhut sebagai mantan anggota militer, Purnawirawan Jendral TNI ini mengatakan, kita jangan hanya sebagai seorang intelektual saja, tapi harus mampu berkontribusi yang baik untuk membangun bangsa dan negara di manapun kita bekerja. “Kita berhubungan dengan Tuhan itu adalah sesuatu hal yang harus. Tapi, berbuat baik untuk lingkungan itu juga penting,” tutur Menko Luhut.
Oleh karena itu, Luhut mengajak para mahasiswa untuk berfikir bagaimana menyelesaikan suatu masalah yang ada, bukan selalu bicara masalah permusuhan. Menurut Menko Luhut, metode yang harus digunakan adalah how to solve the problem, bukan how to wider problem. “Kalian sebagai mahasiswa sekarang saya lihat waktu kalian berjalan terus. Saya lihat pertumbuhan ekonomi kita itu akan hebat,” pungkasnya.