Menko Luhut: Indonesia Harus Maju Kembangkan Teknologi
Maritim, Jakarta – Seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia harus berkembang menjadi negara yang maju. Salah satu faktor yang dapat mendorong kemajuan Indonesia adalah dengan pengembangan teknologi yang konsisten. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan dalam sambutannya pada pembukaan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2017 yang diadakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Auditorium Gedung BPPT 2, Senin (17-07-2017).
Menko Luhut menuturkan, teknologi dapat menjadi alat untuk mendorong perubahan positif bagi Indonesia, misal pengembangan mobil listrik. Pengembangan mobil listrik memiliki dampak sangat besar, misalnya efisiensi penggunaan minyak mentah,” kata Menko Luhut. Menko Luhut menambahkan, kegiatan riset menjadi kegiatan yang sangat penting dalam pengembanngan teknologi. Untuk itu, diperlukan peran vital BPPT dalam pengembangan teknologi di Indonesia. “Saya sangat keras mendorong BPPT untuk dapat memberikan peranan lebih agar Indonesia dapat menjadi negara peringkat lima atau empat besar ekonomi dunia,” tutur Menko Luhut.
Dalam sambutannya, Menko Luhut juga memaparkan, bonus demografi dan tingkat pendidikan bangsa Indonesia dapat menjadi motor penggerak pengembangan teknologi. “Kalau bonus demografi tidak diisi dengan pendidikan yang mumpuni, itu sangat berbahaya,” ujar Menko Luhut. Menko Luhut juga menambahkan, pemenuhan pendidikan yang berkualitas menjadi tantangan bagi Indonesia dalam membawa Indonesia kepada kemajuan.
Sampai saat ini, Indonesia masih berada pada level tujuh tingkat kesiapan teknologi. “Indonesia sampai saat ini masih pada level prototipe. Nah, kapan kita mau produksi? Kita harus produksi, pakai sendiri, kalau masih ada yang kurang perbaiki,” ujar Menko Luhut. Menko Luhut juga mendorong seluruh elemen bangsa agar tidak ragu-ragu dan berani dalam mengembangkan teknologi. “Saya berharap, BPPT dan kita semua dapat membawa Indonesia lebih bagus lagi,” kata Menko Luhut.
Agar teknologi anak bangsa dapat menjadi tuan di negerinya sendiri, Menko Luhut mengatakan, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam produk teknologi harus ditingkatkan. Menko Luhut juga menuturkan, BPPT harus berandil besar dalam peningkatan TKDN dalam produk teknologi. “BPPT tidak boleh ragu serta memiliki keberanian dalam mengembangkan teknologi,” ujar Menko Luhut.
Saat ditanya media terkait tanggapannya terhadap kegiatan KTN 2017 tersebut, Menko Luhut mengungkapkan bahwa pada masa Presiden Jokowi sekarang pemanfaatan teknologi itu makin dikedepankan. “Karena saya pikir bahwa teknologi itu bisa membuat penghematan, efisiensi di segala bidang, misalnya teknologi informasi, saya pikir itu juga penting. Sekarang kita melihat, BPPT mulai melihat mobil listrik, ini kan sekarang fenomena baru kalau mobil listrik ini jalan sudah masuk di market dalam 5-10 tahun ke depan itu akan mengurangi penggunaan fossil energy. Kalo fossil energy kurang, berarti akan memengaruhi kepada ekonomi, sehingga inovasi-inovasi teknologi sangat diperlukan.” Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut juga memuji kepemimpinan Kepala BPPT, Unggul Priyanto. “Oleh karena itu, peran BPPT di bawah pimpinan Pak Unggul sekarang menjadi penting. Misalnya saya lihat kemarin mereka punya kemampuan deteksi kapal selam yang selama ini kita tidak manfaatkan dan teknologi-teknologi semacam ini betul-betul mereka dorong.” Sekarang pemerintah mendorong itu, dan sekarang juga pemerintah meningkatkan anggaran untuk BPPT.
Menko Luhut berpesan agar acara KTN yang diadakan BPPT dapat bersumbangsih pada kemajuan bangsa. “Saya berharap, Kongres Teknologi Nasional ini bisa menghasilkan sesuatu dan bermanfaat buat kita untuk kebaikan Republik Indonesia ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, KTN merupakan acara yang dilaksanakan oleh BPPT pada 17-19 Juli 2017. Acara tersebut ditujukan untuk memperkuat peran dan eksistensi teknologi dalam mendukung pengembangan industri nasional, peningkatan daya saing, dan kemandirian bangsa yang sesuai dengan program Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap III 2015-2019. Acara pembukaan KTN 2017 dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Perhubungan, Kepala BPPT, Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Kesehatan. Selain itu, turut diundang pula para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian, sekretaris utama dan para deputi lingkup BPPT, para pimpinan dan pejabat eselon satu kementerian dan lembaga, para pimpinan pemerintah provinsi dan daerah, para pimpinan perguruan tinggi, serta pimpinan perusahaan mitra BPPT.