Menko Luhut : Infrastruktur Untuk Rakyat Indonesia
Maritim - Bali, Menko Maritim Luhut Pandjaitan sebagai Ketua Panitia Nasional pertemuan tahunan IMF-WB mengatakan perbaikan dan pembangunan berbagai infrastruktur di Bali bukan karena Bali menjadi tuan rumah pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB). "Perbaikan infrastruktur ini tidak hanya semata karena kita akan menjadi tuan rumah annual meeting IMF-WB, tetapi dipercepat pelaksanaannya. Ajang ini kita manfaatkan untuk memberi keuntungan bagi rakyat Indonesia. Seperti penyelesaian underpass ke Bandara, Tanjung Benoa cruise terminal yang terkatung-katung selama 17 tahun dan pembangunan TPA Suwung yang lama terbengkalai," kata Menko Luhut. Penjelasan ini disampaikan dalam konferensi pers usai mengadakan Rapat Koordinasi Nasional kepanitiaan kegiatan tersebut pada hari Jumat (25/8) di Nusa Dua, Bali.
Menurutnya pembangunan TPA Suwung dan Marina Benoa akan dimulai bulan depan, sedangkan underpass rencananya akan diresmikan pada bulan Agustus 2018. Beberapa infrastruktur ada yang seharusnya selesai pada 2019, tetapi dimajukan menjadi 2018. Menko Luhut mengatakan pada acara yang akan berlangsung pada 9-14 Oktober tahun depan ini, panitia akan menyumbangkan seluruh peralatan yang diguanakan pada acara tersebut kepada tuan rumah, seperti komputer yang akan diberikan kepada sekolah-sekolah. Dalam konferensi pers tersebut Menko Luhut juga mengatakan IMF akan melakukan aksi sosial di Bali.
"IMF mengatakan akan melakukan program CSR nya dengan membersihkan Pura Besakih, Pura Batur, Pasar Sukawati, kemudian satu pura lagi. Mereka juga akan membersihkan pantai dari sampah plastik," ujar Menko Luhut.Menko Luhut juga menjawab pertanyaan media mengenai anggaran yang disiapkan pemerintah untuk perhelatan akbar ini, "Anggarannya Rp 868 miliar, Rp 243 miliar yang dikeluarkan untuk membayar hotel para delegasi itu akan dikembalikan ke Indonesia. Jadi praktisnya yang kita keluarkan kira-kira Rp 655 miliar untuk infrastruktur, logistik dan acara-acara budaya," ujar Menko Luhut. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebesar itu diambil dari APBN tahun 2018 senilai Rp 600 miliar dan dana talangan dari Bank Indonesia Rp 256 miliar.
Dalam Rakor tersebut hadir pula Gubernur BI, Panglima TNI, Kapolda Bali, Gubernur Bali dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekretaris IMF Jianhai Lin dan Corporate Secretary Bank Dunia Yvonne Tsikata.
Menjawab pertanyaan tentang penyelenggaraan tahun depan yang bersamaan dengan Pilkada serentak dan jelang pemilihan Presiden, Menko Luhut mengatakan yakin semuanya akan berjalan lancar. "Saya yakin tidak akan terjadi hal-hal yang aneh. Pilkada DKI sekarang sudah tenang, pada hari Kemerdekaan kemarin kita semua bergembira. Saya yakin bila ada isu-isu yang dianggap mengganggu bisa dikelola dengan baik. Saya pertaruhkan reputasi saya untuk ini, saya tidak mau ditunggangi," ujar Luhut. Menko Luhut menambahkan pemerintah terbuka terhadap kritik yang konstruktif dan solutif.
Destinasi wisataMenurut Menko Luhut pertemuan ini selain diharapkan dapat menggairahkan perekonomian setempat juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata di sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Pemerintah memanfaatkan ajang yang akan dihadiri oleh sekitar 15,000 peserta dari 189 negara ini dengan mempromosikan sejumlah destinasi wisata seperti Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, Labuan Bajo selain Bali sendiri. Panitia menyediakan sekitar 60 paket-paket wisata ke daerah-daerah tersebut.
"Panitia menyediakan paket-paket wisata seperti paket Barrack Obama dan Raja Salman, di mana wisatawan bisa menginap di kamar yang pernah ditinggali Obama dan Raja Salman," ujar Menko Luhut. ***