Menko Luhut: "Media elektronik tidak boleh menjadi penyebar berita palsu (hoax)"
Bandung, -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan memberikan pidato kunci pada pembukaan Konferensi Internasional Organisation of Islamic Cooperation Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF), Rabu (22/2/2017). Menko Maritim Luhut Pandjaitan mendukung dan menyambut positif acara pertemuan tahunan IBRAF karena dinilai dapat menunjukkan peran Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa memelihara harmoni, terlepas dari persoalan-persoalan penyiaran yang negatif.
Masalah digitalisasi dan konvergensi media juga menjadi salah satu topik yang dibahas pada pertemuan dengan tema “Media for World Harmony” ini. Pertemuan ini sekaligus sebagai ajang untuk menyampaikan pesan kepada dunia, bahwa penyiaran memiliki peran dalam menghadirkan harmoni dalam kehidupan antar bangsa.
"Forum ini dibuat untuk menunjukkan bahwa penyiaran di Indonesia membuat semakin harmonis dalam (kehidupan) berbangsa dan bernegara," ujar Menko Luhut usai memberikan pidatonya. Menko Luhut menyampaikan, bahwa dunia penyiaran terkini harus lebih dewasa dalam menyajikan pemberitaan, sehingga tidak menyiarkan informasi yang bersifat hoax.
"Digitalisasi itu berjalan cepat, jadi saya kira, kita harus cepat antisipasi pemberitaan hoax itu, sehingga pemberitaan media kita juga berita positif, yang balance, dan mendidik juga untuk rakyat kita," Tegas Menko Luhut.
Lebih jauh, Term-President of IBRAF Yuliandre Darwis menjelaskan pertemuan tahunan ini juga membahas tentang kontribusi yang dapat diberikan oleh regulator penyiaran dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja sama Islam), dalam menata penyiaran menjadi lebih baik. “Kami juga akan saling bertukar informasi tentang trend dunia penyiaran dan lubang-lubang regulasi yang muncul serta cara mengantisipasinya”, ujar Yuliandre. Menurutnya, belum semua negara memberikan kewenangan pada regulator penyiaran untuk ikut mengatur media-media baru (new media).
Yuliandre berharap, Indonesia sebagai salah satu negara pendiri IBRAF dapat memberikan kontribusi untuk mencapai pemahaman bersama dengan negara-negara anggota lainnya mengenai isu media dan dunia penyiaran terkini, untuk dijadikan dasar dalam rangka merancang solusi dan jalan implementasinya.
Dalam acara ini turut hadir Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridman Kamil dan Rektor Universitas Padjajaran Med Tri Hanggada. Perhelatan ini juga diikuti oleh delegasi 46 negara antara lain, Turki, Maroko, New Zealand, Korea Selatan, Singapura, dan Australia. Masing-masing delegasi saling berbagi pengalaman tentang pengaturan media baru dalam konvergensi media.
Acara IBRAF berlangsung hingga 23 Februari 2017.***