Menko Luhut Ungkap Pentingnya Green Leadership untuk Masa Depan Indonesia Emas 2045

Menko Luhut Ungkap Pentingnya Green Leadership untuk Masa Depan Indonesia Emas 2045

Marves - Jakarta, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Padjaitan menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional PPRA LXVI Lemhanas RI Tahun 2004 yang mengusung tema “Green Leadership indonesia yang Berkeadilan, Akselerasi Green Leadership bagi Generasi Muda guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045” di Gedung Lemhanas, Jakarta, Selasa (20-8-2024). 

Menko Luhut dalam paparannya yang berjudul Transformasi Green Leadership guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045 menekankan pada 3 (tiga) arah pembangunan Indonesia ke depan, yaitu penguatan pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam, yang peningkatan efiensi melalui digitalisasi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan membangun kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi utamanya untuk mendukung ketahan pangan dan energi.

“kita harus melakukan digitalisasi pemerintah, sekarang sudah banyak jalan yang dilakukan, misalnya e-katalog, jadi kita membuat ekosistem membangun efiensi dan mengurangi korupsi, Dengan dibuat ekosistem maka tidak ada celah untuk melakukan korupsi, karena tidak ada lagi pertemuan individu,” jelasnya.

Melanjutkan paparannya Menko Luhut mengatakan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi sebelum tahun 2045, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi >5%. Hal ini membutuhkan upaya keras terutama untuk mendorong investasi yang lebih produktif efisien dan berorientasi ekspor. Hal ini butuh kerja sama berbagai pihak dan leadership yang kuat, hal ini akan bisa tercapai. 

“Strategi pembangunan dan bisnis ke depan harus bisa mengantisipasi berbagai tantangan. Tren global harus dimanfaatkan oleh Indonesia, untuk menjaga momentum percepatan percepatan pertumbuhan dan transformasi ekonomi hijau Indonesia,” ujar Menko Luhut.

Hal lain yang juga penting untuk pembangunan ke depan adalah disrupsi digital-AI, perubahan iklim-transisi energi dan fragmasi geopolitik dan kompetisi ekonomi. Penguatan pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam harus dilanjutkan. Program hilirisasi berhasil merubah struktur ekonomi Indonesia, tidak lagi barang mentah, ekspor produk turunan nikel tahun 2023 mencapai 34,4 miliar USD meningkat dari tahun sebelumnya. 

Masih banyak potensi hilirisasi komoditas dan produk turunan lainnya dari hiliriasasi produk yang sudah ada, tetapi pendekatannya akan berbeda satu dengan yang lain, termasuk di sektor kemaritiman, kontribusi industri maritim saat ini masih sangat rendah padahal potensinya besar. Salah satunya pada industri rumput laut yang memiliki potensi besar mulai dari biofuel, makanan, pupuk organik, juga dapat menyerap karbon untuk mengurangi gas rumah kaca.

Sebagai penutup Menko Luhut mengatakan bahwa green leadership generasi muda memiliki peran penting pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045 terutama dalam edukasi dan kesadaran pentingnya keberlanjutan lingkungan. Inovasi dan kreativitas dalam menemukan solusi  baru untuk tantangan global, serta kolaborasi dan kemitraan antara berbagai sektor dan pemangku kepentingan termasuk masyarakat.

“Kau banggalah menjadi orang Indonesia, we are on the right track, saya tidak pernah ragu dimanapun saya berada, karena saya lihat dengan leadership yang kuat, Indonesia akan bisa menjadi negara yang hebat di waktu yang akan datang,” pungkas Menko Luhut

No.SP-243/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi