Menko Maritim Sambut Penerbangan Internasional Perdana di Silangit

Menko Maritim Sambut Penerbangan Internasional Perdana di Silangit

Maritim- Silangit (Sumut), Menko bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan menyambut penumpang penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia rute Singapore - Silangit pada hari Sabtu (28/10), sekaligus pencanangan Bandara Silangit sebagai bandara internasional.

Pesawat dengan nomor GA 8506 membawa 60 penumpang (dua pertiga dari kapasitas penumpang) mendarat pada pukul 13.40 waktu setempat. Penerbangan Singapore-Silangit dilakukan tiga kali seminggu untuk memudahkan akses wisatawan internasional menuju objek wisata Danau Toba dan mengembangkan wilayah tersebut sebagai tujuan wisata internasional.

“Jika resort Silangit sudah jadi, tentu akan sangat menarik karena jarak terbang dari Singapura hanya 50 menit dan pesawat akan pada ketinggian 1.500 meter sehingga suasana tenang,” kata Menko Luhut kepada media.

Menko Luhut optimis perkembangan wisata Danau Toba akan terus membaik. “Terminal bandara kita rancang untuk 350.000 orang/tahun. Dari hitungan sekarang bisa sampai 500.000 orang. Jadi mungkin 2019 akan kita perbesar lagi,” ujar Menko Luhut yang didampingi Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Di saat yang bersamaan, maskapai Citilink juga melakukan penerbangan reguler perdana dengan rute Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Silangit langsung menggunakan pesawat Airbus A320. Citilink membuka rute ke Silangit karena menurut mereka infrastruktur di Bandara Silangit sudah bisa didarati pesawat yang mereka gunakan, yaitu Airbus. Pembukaan layanan penerbangan Citilink, menyusul Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion grup yang sudah lebih dulu terbang ke Bandara Silangit, merupakan bagian dari dukungan pemerintah bagi suksesnya program 10 destinasi pariwisata prioritas nasional, untuk mendatangkan 20 juta wisatawan tahun 2019.

Toba Cross Run 2017

Sebelumnya, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Menko Maritim menyambut para peserta Toba Cross Run 2017 di garis finish. Samson Kamau, peserta dari Kenya yang meraih medali emas untuk jarak 25 km menyampaikan kekagumannya pada keindahan alam di sekitar Danau Toba. “Dari mana Anda mendapat informasi tentang lomba ini dan apa kesan Anda?,” tanya Menko Luhut saat menyambut Kamau di garis finish. “Saya tahu dari website dan saya sangat menikmati track lomba ini, pemandangan yang indah sepanjang cross run ini, “ jawab Kamau. Kepada Kamau, Menko Luhut berpesan untuk datang lagi tahun depan di acara yang sama.

Selain Kamau, Menko Luhut juga menyambut Lorenzo Sinaga dari Indonesia pemenang kategori 55 km. Menurut panitia berdasarkan standar lomba lari jarak jauh, Toba Cross Run dikategorikan sebagai ultra, karena melewati standar lomba lari marathon (42,2 km). Lomba ini diikuti hampir 700 atlet dan diadakan dalam tiga kategori lari jarak jauh, yaitu 55K, 25K, dan 5K. Para peserta melalui rute yang akan dilalui, Balige, Toba, Taman Sipinsur, Humbang Hasundutan, dan Bandara Silangit.

Menko Maritim berharap kegiatan sport tourism ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung atau wisatawan menuju Daerah Wisata Danau Toba. Dalam sambutannya, Menko Maritim mengatakan agar pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk terus membina kekompakan dalam membangun Sumatera Utara, khususnya kawasan Danau Toba.

“Presiden pesan agar wilayah Toba ini jangan membangun asal saja, utamakan juga kearifan lokal. Gubernur dan para bupati perlu terus menjaga kekompakan dan rakyat perlu membantu dan mendukung,” kata Menko Luhut dalam sambutannya.