Menko Marves Ad Interim Optimis Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Gejolak dan Tantangan Global

Menko Marves Ad Interim Optimis Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Gejolak dan Tantangan Global

Marves - Dubai, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Thohir, menegaskan bahwa  perekonomian Indonesia  tetap tangguh meskipun terjadi di tengah gejolak dan tantangan global. Bahkan perekonomian Indonesia termasuk yang terbaik di antara negara-negara G20.

Hal ini bisa dilihat dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mencapai kemajuan signifikan menuju pertumbuhan berkelanjutan. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar,  tidak hanya dari jumlah penduduk yang besar, tetapi juga memiliki banyak sumber daya, termasuk mineral penting yang diperlukan dalam transisi energi. 

“Potensi energi terbarukan dan sumber daya maritim Indonesia sangat besar, tentu ini menjadi  penting dalam menunjang percepatan transisi energi," ungkap Erick.  

Hal tersebut diungkapkan Menko Marves Ad Interim ketika menjadi tuan rumah acara “Indonesia Night” di atas Kapal OceanXplorer dalam pelaksanaan COP28, Uni Emirat Arab, Kamis (30-11-2023). 

Kegiatan “Indonesia Night” ini dikemas dalam bentuk high-level dinner, dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Budaya dan Iptek RI, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pimpinan Organisasi Internasional, dan tokoh dunia lainnya, sebagai ajang promosi investasi dan wisata Indonesia, serta menggalang dukungan untuk pelaksanaan Misi Eksplorasi Laut Dalam di Indonesia.

Dirinya menjelaskan, kuatnya kinerja perekonomian merupakan hasil transformasi ekonomi yang terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Indonesia sebelumnya hanya mengandalkan komoditas mentah dalam ekspor, namun saat ini melalui program hilirisasi, Pemerintah mendorong pengembangan rantai nilai industri yang bernilai tambah tinggi. Tujuannya ialah menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai litium dan kendaraan listrik.

Lebih jauh disampaikan, di sektor kelautan, Indonesia memiliki proyek percontohan budidaya rumput laut skala besar di Nusa Tenggara Barat, dengan memanfaatkan teknologi dan mekanisasi. Indonesia menargetkan peningkatan produksi rumput laut untuk diolah menjadi pupuk hayati, bioplastik, dan diharapkan biofuel. 

Sisi lain, Erick menyadari bahwa dibutuhkan kolaborasi dengan barbagai pihak untuk menggali potensi sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia, termasuk kemaritiman. Apalagi, hingga saat ini baru 19 persen dari 6,4 juta km2 wilayah laut Indonesia yang sudah terpetakan dan Indonesia kekurangan teknologi dan investasi untuk mengeksplorasi lautan, khususnya laut dalam. 

“Oleh karena itu, Indonesia telah memulai kolaborasi dengan berbagai lembaga dunia, termasuk OceanX dan G42, untuk mempercepat investasi dan pengembangan teknologi guna memaksimalkan potensi kelautan di Indonesia,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia dan OceanX telah sepakat untuk melakukan eksplorasi bersama tahun depan di Indonesia. Eksplorasi ini akan mencakup banyak topik seperti keanekaragaman hayati laut, karbon biru, penilaian stok ikan, pemetaan gempa, dan eksplorasi laut dalam. Eksplorasi ini dinilai dapat membuka potensi kelautan Indonesia yang belum kita ketahui sebelumnya.

Kerja sama dengan OceanX juga difokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya laut. “Kami mengirimkan 15 pemuda untuk mengikuti Program OceanX Young Explorer dari Azores ke Malta selama 11 hari pada September 2023. Kami juga mengadakan kuliah umum di ITB, UI, dan ITS. Setelah ini, kami merencanakan untuk melakukan ekspedisi ke UEA sehingga mudah-mudahan kami dapat mengirimkan 3 atau 4 peneliti kami untuk bergabung dalam misi di UEA," tambahnya.

Sementara itu, Co-CEO and Chief of Scientist of OceanX, Vincent Pieribone, mengatakan ada serangkaian kegiatan yang akan dilakukan bersama Pemerintah Indonesia pada 2024. “Kami telah mengadakan pertemuan rutin mengenai ekspedisi ini, dan berharap dapat mengatur program di kapal OceanXplorer dengan Indonesia" katanya.

MoU antara Kemenko Marves dan OceanX atas OceanXplorer ditanda tangani pada bulan Juli lalu dengan tujuan memperluas eksplorasi kelautan dan meningkatkan minat anak muda dalam laut yang berkelanjutan (sustainable ocean). Karena itu, kerja sama ini diharapkan para peserta akan pulang ke Indonesia dengan membawa ilmu dan pengalaman yang telah peroleh dalam kegiatan ini, serta menerapkan di bidang masing-masing untuk memajukan Indonesia.

Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-307/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2025