NUSATIC 2024 Resmi Dibuka, Langkah Kebangkitan Teknologi Akuarium di Indonesia

NUSATIC 2024 Resmi Dibuka, Langkah Kebangkitan Teknologi Akuarium di Indonesia

Marves - Tangsel, Pameran dan kontes ikan hias serta tanaman air terbesar di dunia Nusantara Aquatic (NUSATIC) 2024 telah resmi dibuka pada Jumat (7-6-2024) di ICE BSD Exhibition Serpong, Tangerang Selatan. Acara tersebut akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut dari tanggal 7-9 Juni 2024. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Firman Hidayat yang ditemui di lokasi yang berbeda menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan NUSATIC 2024. Dirinya mengungkapkan bahwa NUSATIC 2024 merupakan ajang penting yang mempertemukan para penggemar, profesional, dan pelaku industri akuarium dari seluruh Indonesia dan dunia.

“Nusatic bukan hanya sekedar pameran teknologi dan keindahan akuarium, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi ilmu, menjalin kerja sama, serta menginspirasi generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi di bidang akuarium dan aquascaping. Melalui acara ini, kita dapat melihat berbagai inovasi terbaru dalam dunia akuarium yang dapat mendukung perkembangan industri ini dan memberikan dampak positif pada ekonomi nasional,” ujarnya.

Deputi Firman berharap Nusatic 2024 dapat terus menjadi momentum kebangkitan teknologi akuarium di Indonesia dan menjadi motor penggerak dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

NUSATIC Symposium, Ajak Berinovasi Berkelanjutan dengan Seimbangkan Hobi dan Konservasi

Di hari yang sama, NUSATIC Symposium diselenggarakan dengan mengusung tema “Innovation in Sustainable Aquatics, Balancing Hobby with Conservation” yang merupakan acara kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenko Marves, dan Nusatic. 

Hadir sebagai salah satu narasumber Plt. Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Andreas Hutahaean.  Dalam paparannya yang berjudul Coral Reef Stewardship as New Sources of Regenerative Blue Economy, dirinya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki luas terumbu karang mencapai 45,7% dari total luas segitiga terumbu karang, namun tidak semua kondisi terumbu karang dalam kondisi yang baik, sehingga saat ini kita berjuang bagaimana memulihkan ekosistem di pesisir. Keberadaan para hobi terumbu karang dan ikan hias dalam expo Nusatic ini, agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan restorasi dan konservasi tersebut.

“Visi Indonesia Blue Economy Roadmap 2023-2045 adalah sumber daya pesisir dan laut yang beragam dikelola secara berkelanjutan melalui ekonomi biru berbasis pengetahuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi serta memastikan lingkungan laut yang sehat dan memperkuat lingkungan dan memperkuat ketahanan untuk kepentingan saat ini dan generasi mendatang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Asdep Andreas mengatakan bahwa saat ini kita harus lebih berfokus tentang bagaimana memperbaiki sistem pemasaran dalam meningkatkan ekonomi biru, salah satunya dengan melalui expo seperti ini dengan tetap menjaga keanekaragaman hayati mulai dari ekosistem air tawar hingga ke laut.

“Tentunya hal ini membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh pihak, termasuk kalangan hobi dalam melakukan perbaikan/restorasi ekosistem laut dan pesisir,” pungkasnya. (SWP)
 
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-161/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VI/2024