Optimalisasi Tambak Udang, Kemenko Marves Tekankan Kelestarian Lingkungan

Optimalisasi Tambak Udang, Kemenko Marves Tekankan Kelestarian Lingkungan

Marves-Bandar Lampung, Udang sebagai salah satu sumber daya maritim di Indonesia perlu ditingkatkan produksinya demi menjamin ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan nasional. Pengembangan industri udang dapat pula menjadi komoditi ekspor sehingga meningkatkan ekonomi serta mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebagai ketua pelaksana Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Produksi Udang Nasional, telah melaksanakan sejumlah rapat koordinasi untuk mendukung percepatan peningkatan produksi udang nasional.

“Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) ini diadakan dalam rangka mengoordinasikan dan menyinergikan kegiatan lintas kementerian/lembaga (K/L) untuk peningkatan produksi udang nasional” ucap Sekretaris Deputi (Sesdep) Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Elvi Wijayanti, dalam sambutannya pada Rakornis di Lampung Selatan (02-07-2020).

Pada Rakornis tersebut, ditandatangani pula komitmen kerja sama antara Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Kerja sama tersebut berisi komitmen kedua belah pihak untuk bersinergi mengembangkan kawasan perikanan budidaya di Kabupaten Lampung Selatan.

Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, mengatakan harapannya agar makin banyak program terkait pengembangan kawasan tambak udang dari K/L di daerahnya. “Mudah-mudahan Kabupaten Lampung Selatan bisa menjadi kawasan budidaya udang sesuai harapan kita semua” ujar Bupati Nanang.

“Upaya peningkatan produksi udang, baik dari sisi kualitas dan kuantitas sedang terus kita upayakan bersama. Untuk itu, Kemenko Marves yang memiliki tugas dan fungsi (tusi) dalam pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian untuk sumber daya maritim, akan mendorong dan mengawal program prioritas K/L teknis, salah satunya peningkatan produksi udang nasional agar tercapai sesuai amanat RPJMN” jelas Sesdep Elvi menerangkan keterlibatan Kemenko Marves dalam upaya peningkatan produksi udang nasional tersebut.

“Pengembangan tambak udang ini dalam rangka peningkatan produksi udang sebesar 250% yang ditargetkan tercapai pada tahun 2024," papar Sesdep Elvi.

Setali tiga uang dengan Sesdep Elvi, Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengungkapkan, “Kami punya program khusus untuk membangun kawasan tambak-tambak udang. Tujuan untuk meningkatkan ekspor sebesar 250% di tahun 2024. Dan ini sudah masuk RPJMN 2020-2024. Pak Presiden juga memberikan perhatian yang luar biasa dengan program ini," jelas Dirjen Slamet.

“Pengembangan budidaya udang harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi agar dapat berkelanjutan mulai dari hulu ke hilir, sehingga peran koordinasi dan sinkronisasi adalah sangat penting," papar Sesdep Elvi.

Kemenko Marves sebagai kementerian koordinator yang memiliki tugas dan fungsi sinkronisasi,koordinasi, dan pengendalian menjadi penting agar upaya peningkatan produksi udang nasional dapat lebih terintegrasi. Terkait hal tersebut, dasar hukum pembentukan Pokja saat ini telah dalam tahap finalisasi. Sejumlah regulasi di bidang usaha tambak undang tengah diharmonisasi oleh Kemenko Marves agar dapat menjamin keberlangsungan usaha bagi pelaku usaha.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengucapkan terima kasih kepada Kemenko Marves, DPJB KKP, dan KSP yang telah memberikan perhatian kepada Kabupaten Lampung Selatan. “Kalau dulu tidak pernah saya lihat seperti ini. Saya hanya terima laporan. Tapi hari ini, dengan hujan-hujanan bapak ibu sudah mau datang melihat ke lapangan. Supaya program Pak Jokowi ini bisa berjalan dengan baik. Tujuannya cuma satu, kesejahateraan rakyat,” tandasnya.

 

Kelestarian Lingkungan

“Hal penting yang perlu kita tekankan dalam upaya peningkatan produksi udang ini adalah harus berkelanjutan, baik dari sisi kualitas dan kuantitas, serta juga harus mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di kawasan budidaya itu sendiri," imbau Sesdep Elvi.

Menurutnya, pengembangan tambak udang tidak serta merta perlu membuka lahan baru, namun dapat dengan mengoptimalkan lahan tambak yang sudah ada.

Sesdep Elvi kemudian menambahkan bahwa optimalisasi lahan tambak tanpa membuka lahan baru merupakan perwujudan komitmen Indonesia untuk aktif menjaga ekosistem global. Sesdep Elvi meyakini bahwa dengan memelihara lingkungan hidup, maka kelak akan membantu mempertahankan usaha perikanan agar tetap berkelanjutan.

“Kondisi mangrove dan laut yang sehat, merupakan komponen penting dalam pelaksanaan kegiatan perikanan," terang Sesdep Elvi. Dirinya berulang menekankan bahwa pembukaan lahan baru untuk tambak tidak diperlukan karena lahan tambak yang ada masih dapat dioptimalisasi.

Salah satu langkah agar industri perikanan tetap berkelanjutan adalah dengan pemanfaatan teknologi yang tepat guna sesuai dengan daya dukung habitat di wilayah industri perikanan, dalam hal ini area tambak udang.

“Untuk itu, harapannya kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama memberikan kontribusi positif dalam tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya udang dan sebagai sumber devisa negara," tutup Sesdep Elvi.

 

Plt Kepala Biro Komunikasi : (Andreas D. Patria-085776137116) Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ————————————– Instagram : @kemenkomarves Twitter : @kemenkomarves Facebook : Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi