Pebalap Asing: Lintasan Tour De Flores 2016 Memang Menantang
Maritim – Balap sepeda internasional Tour De Flores (TDF) secara resmi dibuka oleh Menteri Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (19/5). Masing-masing para peserta Tour De Flores dipastikan mengeluarkan manuver yang dimiliki.
Lex nederlof, pebalap dari Black Inc, Netherland mengaku sangat senang dapat turut serta dalam Tour De Flores. Menurutnya, rute di perlombaan ini sulit dan menantang.
"Kemarin tim kami sudah melihat dan mencoba berlatih untuk persiapan lomba. Semoga kami bisa mengatasinya," kata dia.
Lex mengakui bahwa lintasan Larantuka-Labuan Bajo menjadi salah satu rute tersulit di dunia bagi para pembalap. Untuk itu dibutuhkan konsentrasi dan stamina tinggi agar dapat melintasi areal balapan ini.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu pembalap Indonesia, Jamaluddin. Kata dia, rute yang ada balapan sepeda internasional ini merupakan rute tersulit kedua di dunia setelah Karibia.
"Indonesia menurunkan empat tim yang memiliki kekuatan dan spesialisasi berbeda. Ini rute tersulit kedua katanya di dunia. Tapi akan berusaha bersaing ketat dengan pembalap lainnya," jelas dia.
Jamal mengaku Tour de Flores menawarkan tantangan berupa tanjakan berbukit yang terjal di setiap etapenya. Ia pun mempersiapkan diri dengan baik di Training Camp Nasional, Yogyakarta. Peraih Juara 5 kategori nasional di Tour de Banyuwangi ini tentu tidak mau kalah dengan tim lain.
“Sebelumnya saya kan sudah pemanasan di Tour de Banyuwangi. Saya juga latihan fisik di Yogyakarta,” sambungnya.
Bagi tim Indonesia sendiri tim Jepang akan menjadi tim terberat dalam balapan ini, karena Jepang sebelumnya berhasil menjuarai balapan di Banyuwangi.
Pada etape pertama 20 tim biker akan menempuh perjalanan sejauh 138,8 kilometer dari titik start Kota Larantuka hingga Finish di Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Menurut Primus Dorimulu bahwa peserta terdiri empat tim dari dalam negeri dan 14 tim dari mancanegara.
Sementara, inisiator Tour De Flores Robert Eppedando menerangkan, Flores memiliki 14 'King of Mountain' alias 'Raja Tanjakan'. Etape paling menantang, sambungnya, berada pada etape keempat, yaitu rute Bajawa menuju Ruteng, sebab memiliki kelokan dan tanjakan tajam.
(Glh/Arp)