Pemerintah Bangun Kerjasama Maritim dengan Belanda

Pemerintah Bangun Kerjasama Maritim dengan Belanda
Maritim - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya menjalin kerjasama bilateral dengan Belanda di bidang kemaritiman. Pada gelaran BMF (Bilateral Maritime Forum) pertama, yang akan digelar di London pada bulan April mendatang, Indonesia melalui Kemenko Maritim dan Sumber Daya telah sepakat untuk beberapa hal. Di antaranya, memperkuat hubungan maritim terutama dalam 'ship build' (pembuatan kapal), navigasi, infrastruktur pelabuhan dan juga perikanan. Ditemui dalam jumpa pers dalam pertemuan bilateral Indonesia-Belanda di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (24/3), Pemerintah akan membangun kapal multifungsi untuk industri pariwisata, seperti kapal-kapal yacht. "Kami (pemerintah) akan melakukan kerjasama dalam membangun kapal dan pelabuhan dengan Belanda. Kenapa Belanda? Karena Belanda memiliki sejarah kemampuan dalam bidang maritim, seperti pelabuhan," kata MEnko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Dalam bidang perikanan, Menko Rizal dan Manteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, memanfaatkan momentum perang illegal fishing untuk bangkit. "Negara-negara tetangga yang tadinya memiliki industri perikanan banyak yang kesulitan bahan baku, karena selama ini mereka mengambil bahan baku dari Indonesia, kita harus bangkit," tambah Rizal. Sebab karena itu, pemerintah membuka pintu untuk investor dalam maupun luar negeri yang ingin membangun industri perikanan, kapal dan sebagainya. "Kita tak ingin kekayaan alam kita hanya diambil, disedot dan diekspor sebagai sumber devisa tapi gak ada efeknya, gak ada 'multiplier effect' terhadap lingkungan. Kalau ada industri perikanan kan ada pekerjaan, nilai tambah untuk nelayan," pungkas Rizal. Pertemuan bilateral ini dihadiri oleh Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim dan Sumber Daya Arif Havas Oegroseno, Deputi III Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim dan Sumber Daya Ridwan Jamaluddin, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders beserta 25 perwakilan dari bisnis maritim Indonesia dan lembaga pengetahuan. (Maritim/Nn/Prw)