Penyusunan Buku "Si Juki Jelajahi Nusantara" Masuk Pada Pengumpulan Data

Penyusunan Buku
Maritim-Belitung, Kerja sama Kementerian Bidang Koordinator Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) dengan PT Elex Media Komputindo (EMK) dalam rangka penyusunan buku fiksi “Si Juki Jelajah Nusantara”, kini telah memasuki babak pengumpulan data. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan, penyusunan komik Si Juki ini, dalam rangka membumikan pengetahuan kemaritiman kepada masyarakat dengan mengangkat tema-tema pariwisata nusantara. “Jadi saya pikir ini sangat bagus untuk menambah referensi tentang potensi pariwisata di Indonesia,” kata Deputi Agung di Belitung, Senin (15-10-2018). Kerja sama dengan Tim Juki (red: PT EMK) sendiri merupakan salah satu implementasi dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dengan PT EMK yang telah ditandatangani pada 27 Agustus 2018 lalu. [caption id="attachment_25999" align="alignnone" width="300"]tmp_12852-IMG-20181016-WA0001-1535301682 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kemenko Bidang Kemaritiman dengan PT Elex Media Komputindo[/caption] Tujuan utama dari kerja sama ini, kata Agung, agar pariwisata Indonesia dikenal tidak hanya di level yang berat oleh orang-orang intelektual saja, melainkan juga akan dikembangkan dalam bentuk yang lebih mengena di masyarakat bawah. Mulai dari anak-anak, remaja maupun masyarakat luas, dengan kata lain di tingkat yang lebih gampang dicerna. “Kita sudah punya banyak buku referensi pariwisata, tapi untuk menyentuh segmen khusus, misalnya anak dan remaja itu masih sedikit, itulah mengapa kehadiran buku fiksi ini menjadi penting,” paparnya. Deputi Agung tidak memungkiri, bahwa dalam penyusunan komik Si Juki ini, banyak kendala yang kerap dihadapi. Karena tim memerlukan efforts yang sangat besar untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia. “Untuk itulah kita harus bekerja sama dari pemerintah daerah maupun pusat untuk mengembangkan pariwisata ini,” ujarnya. Lebih lanjut, Deputi Agung mengatakan, untuk pengembangan pariwisata learning by doing saja, dulu Belitung belum dikenal orang. Namun, dengan adanya Film Laskar Pelangi, Belitung mulai menjadi terkenal. Banyak orang kemudian datang ke Belitung, sehingga masyarakatnya ikut berkembang. “Jadi, pengembangan pariwisata itu tidak bisa dipaksakan langsung jadi, tapi melalui proses,” jelas Deputi Agung. Nah, dalam penyusunan komik Si Juki Jelajah Nusantara ini, setidaknya hingga akhir tahun 2018 ada tiga lokasi yang akan dikunjungi tim untuk melakukan pengumpulan konten-konten terkait buku Si Juki Jelajah Nusantara tersebut. Setelah Labuan Bajo, kini tim telah melakukan survei di lokasi kedua, yakni Belitung. Survei ini pun berlangsung mulai dari tanggal 13 -15 Oktober 2018. Survei pengumpulan data ke sepuluh destinasi prioritas akan dilanjutkan hingga 2018. Sementara itu, Asisten Kreator Si Juki, Yahya Muhaimin (Mamon) menambahkan, alasan tim memilih Belitung sebagai lokasi survei, karena Belitung merupakan salah satu daerah pariwisata kedua setelah Labuan Bajo yang akan diangkat dalam buku fiksi Si Juki Jelajah Nusantara tersebut. [caption id="attachment_26000" align="alignnone" width="300"]tmp_12852-IMG-20181016-WA0021411902872 Tim Si Juki saat survey lokasi di Belitung[/caption] “Sebelumnya kami survei ke Labuan Bajo, dan kali ini ke Belitung. Nah sebenarnya di Belitung ini punya banyak potensi wisata yang bisa dieksplore lebih. Seperti bangunan tua, rumah adat, jadi tidak hanya pantai yang memang sudah terkenal di kalangan turis,” kata Yahya. Pria yang akrab disapa Mamon itu mengatakan, untuk penerbitan buku Si Juki Jelajah Nusantara edisi Belitung ini, rencananya akan terbit pada Bulan Maret 2019 mendatang. “Untuk edisi kedua di Belitung ini perkiraan Maret bisa terbit, kalau untuk Bajo di bulan Desember tahun ini,” ungkapnya.
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved