Perkuat Aksi Iklim melalui Komitmen Indonesia dalam Pertemuan OOC 2023
Marves - Panama, Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga laut dan lingkungan melalui partisipasi aktif dalam perhelatan akbar Our Ocean Conference (OOC) ke-8, pada tanggal 2-3 Maret di Panama City, Panama. Dalam acara ini, turut hadir Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti sebagai salah satu perwakilan dari delegasi Republik Indonesia (RI).
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan 5 destinasi super prioritas dari 10 destinasi untuk dikembangkan seperti Bali dengan pelibatan masyarakat dan mengarusutamakan gender dan saat ini tengah menyiapkan program Dana Karang (Payment Ecosystem Services/PES) untuk mengelola pariwisata sekaligus melestarikan lingkungan,” kata Deputi Nani dalam High Level Panel: Sustainable and Resilient Coastal and Marine Tourism di lokasi.
Deputi Nani memaparkan bahwa telah dilakukan beberapa pertemuan bilateral antara lain dengan Pemerintah UK, Norway dan WB; Kemenko Marves mengangkat isu plastic marine debris, ocean energy dan coastal ecosystem. Selain itu, dalam agenda High-Level Opening Panel: Effective Response to Global Action, Deputi Nani dalam pembukaan side event blue carbon, dirinya kembali mempertegas upaya Indonesia dalam pertemuan Ocean Advisory Group inisiasi dari Amerika Serikat bahwa Indonesia berhasil menurunkan tingkat kebakaran hutan hingga 82% di tahun 2020.
Tak hanya itu, dalam plenary, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan komitmen baru untuk pelestarian lingkungan laut di hari pertama konferensi.
“Menuju perlindungan 30% lautan kita, pada tahun 2023, Indonesia berkomitmen untuk menetapkan 2 juta hektar Kawasan Konservasi Perairan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara legal, serta mengalokasikan 200.000 hektar sebagai KKP baru sambil memastikan efektivitas pengelolaannya melalui pengelolaan laut biru. ekosistem karbon (lamun) di 20 KKP dan pengembangan desa nelayan di 60 lokasi”, ucap Dirjen PRL KKP selaku Ketua Delegasi RI, Victor Gustaaf Manoppo.
Ia menambahkan bahwa sebagai negara kepulauan, laut sangat penting bagi rakyat kita. Melindungi lautan kita akan menguntungkan tidak hanya bangsa, tetapi juga komunitas global. Indonesia menempatkan perlindungan laut dan pengelolaannya yang berkelanjutan, sebagai pusat untuk semua penggunaan dan aktivitas manusia, melalui kebijakan dan program ekonomi biru.
Pengumuman komitmen dan langkah konkrit yang telah disampaikan Delegasi Indonesia pada Our Ocean Conference 2023 diapresiasi berbagai pihak dan menjadi berita utama di media Washington DC.
Diketahui Our Ocean Conference merupakan konferensi kelautan tahunan yang bertujuan untuk membangun komitmen politik para negara, organisasi internasional, NGOs, filantropi, lembaga riset, dan perusahaan berskala internasional. Perhelatan OOC kali ini mengusung tema “Our Ocean, Our Connection” dan dihadiri lebih dari 1000 peserta dari berbagai negara, pemerintah, NGO maupun mitra pemerintah yang bergerak dalam kelestarian laut. Acara dibuka langsung dengan sambutan, Presiden Panama Laurentino Cortizo Cohen serta pejabat tinggi Panama lainnya, yaitu Menteri Luar Negeri Panama, Menteri Lingkungan Hidup Panama, dan Direktur Eksekutif Biocultural Leadership Geoversity.
Setiap negara diharapkan berkontribusi pada upaya penyehatan laut dunia dengan fokus pada 6 (enam) areas of action yaitu climate change, sustainable fisheries, sustainable blue economy, marine protected areas, maritime security, dan marine pollution.
Kemenko Marves mengawal isu khusus terkait climate change, sustainable blue carbon dan marine pollution (sampah plastik).
Dalam isu climate change, Indonesia berkejasama dengan World Economic Forum dan Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI) menyelenggarakan side event dengan tema “Scaling Up Blue Carbon Actions through Partnerships” yang menampilkan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti, Secretary of State for Environment, Food and Rural Affairs of the United Kingdom Therese Coffrey, Minister of International Development of Norway Anne Beathe Tvinnereim, dan dari the World Economic Forum Emily Kelly. Mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung di mana secara kebetulan para panelisnya bergender wanita.
Beberapa tokoh penting yang turut hadir selama pertemuan adalah Presiden Palau, Special Presidential Envoy for Climate of USA, John Kerry, kemudian Perdana Menteri Barbados dan Belice, serta sejumlah Menteri Luar Negeri, Menteri Lingkungan dan Menteri Kelautan dari berbagai negara serta beberala Delegasi RI (Delri) yang terdiri dari Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku Ketua Delri (HoD), Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) selaku Alternate HoD, Duta LBBP untuk Panama, perwakilan dari Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Luar Negeri bersama dengan pemerintah daerah Buton dan Minahasa, serta beberapa organisasi non pemerintah yang menjadi mitra Indonesia.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-53/HUM/ROKOM/SET.MARVES/III/2023