Perkuat Jejaring Global Infrastruktur Transportasi Air, Kemenko Marves ikuti AGA 2024 dan 35th PIANC World Congress di Cape Town
Marves - Afrika Selatan, Delegasi Republik Indonesia dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berpartisipasi dalam Majelis Umum Tahunan/Annual General Assembly (AGA) 2024 dan Kongres Dunia PIANC ke-35/35th PIANC World Congress, yanag dihelat di Cape Town International Convention Center (CTICC) Cape Town, Afrika Selatan, mulai tanggal 26 April hingga 3 Mei 2024. Delegasi RI dipimpin Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas, Rahman Hidayat (Presiden PIANC Indonesia); hadir bersama Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumber Daya Air, Lukijanto; Analis Kebijakan Ahli Madya/ Koordinator Infrastruktur Pelayaran, Velly Asvaliantina (Sekretaris PIANC Indonesia); dan Analis Kebijakan Ahli Madya/ Koordinator Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pantai, Suraji (Ketua Komisi Lingkungan dan Perubahan Iklim PIANC Indonesia).
Rahman memandang keikutsertaan Indonesia pada pertemuan Majelis Umum Tahunan dan Konggres dunia ini sangat penting dan strategis. “Hampir sepuluh tahun proses keanggotaan Indonesia, dan ini merupakan pertemuan majelis resmi pertama sejak PIANC Indonesia Section dideklarasikan di Surabaya 23 November 2023 yang lalu, kegiatan ini penting untuk memperkuat jejaring global infrastruktur transportasi air, banyak sekali progress dan pembelajaran yang dapat kita peroleh”. Tegas Rahman
AGA PIANC tahun 2024 merupakan pertemuan yang ke-136, menghasilkan beberapa resolusi yang disampaikan oleh Presiden PIANC, Francisco Esteban Lefler, bahwa menyadari pentingnya transisi menuju praktik maritim berkelanjutan, PIANC, sebagai organisasi profesional di bidang Infrastruktur Transportasi Keairan yang didirikan sejak tahun 1885, dan berpusat di Brussel-Belgia, menegaskan kembali komitmennya untuk mempromosikan Teknologi Pelabuhan Cerdas (Smart Port) di garis depan pembangunan maritim. Dengan fokus pada kemajuan mutakhir seperti artificial intelligence, machine learning, digital twins, dan teknologi baru lainnya, PIANC bertujuan untuk mengkatalisasi transformasi pelabuhan menjadi ekosistem yang cerdas dan ramah lingkungan, dengan memanfaatkan teknologi modern, membina kolaborasi dan kemitraan strategis antar pemangku kepentingan, PIANC berupaya mempercepat transisi menuju infrastruktur pelabuhan yang berkelanjutan dan tangguh. “kami menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bergandengan tangan dalam memajukan Teknologi Smart Port demi kepentingan Bersama, mari kita manfaatkan momen ini untuk memetakan arah menuju masa depan maritim yang lebih berkelanjutan dan sejahtera”, Pungkas Francisco.
Adapun Kongres/Konferensi mengangkat tema: “Transportasi Air yang siap menyambut Masa Depan – Membuka Kunci Afrika” (“Future Ready Waterborne Transport – Unlocking Africa.”) Tema ini bertujuan untuk mengatasi upaya-upaya yang diperlukan dalam menciptakan sektor maritim yang berkelanjutan. Kongres tersebut mencakup 295 presentasi makalah yang terbagi dalam belasan kelompok tema, diantaranya: Inland Navigation and Waterways, Ports and Planning Development, Ports Structure, Port Dredging and Reclamation, Environment and Climate Change, Ports-Green Energy and Related issues. Konggres juga dilengkapi dengan Technical Tour bagi delegasi dan peserta, diantaranya ke Port of Saldanha dan Council for Scientific and Industrial Research (CSIR) serta beberapa tempat wisata di Cape Town. Cape Town merupakan kota tertua di Afrika Selatan dan memiliki warisan budaya yang berusia lebih dari 300 tahun. Salah satu tempat yang memiliki kaitan erat dengan warisan budaya dan religi Indonesia adalah kompleks makam Syaikh Yusuf Makassar.
Lukijanto menyatakan bahwa Isu keberlanjutan yang diusung konferensi PIANC sejalan dengan komitmen Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan, “Materinya sangat penting dan mutakhir sejalan dengan komitmen Indonesia dalam pembangunan infrastruktur dan transportasi yang berkelanjutan, ini sangat baik sebagai pembelajaran dalam penyelenggaraan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, akan digelar pada 4-6 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).” tutur Luki.
Selain itu, resolusi AGA 2024 dan Hasil Kongress PIANC juga menekankan pentingnya bekerja dengan alam (Working with Nature) sejalan dengan yang sedang dilakukan Indonesia, diantaranya pembangunan infrastruktur biru terintegrasi dengan solusi berbasis alam. “Materi ini menjadi salah satu yang akan dibahas dalam gelaran World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali 18-25 Mei 2024”, ungkap Suraji menambahkan.
Progress dan rencana kegiatan PIANC Indonesia section, yang disampaikan Velly pada AGA 2024 mendapat sambutan positif dari petinggi PIANC, momentum Deklarasi PIANC Indonesia section juga menjadi capaian utama PIANC headquarter sebagaimana paparan sidang majelis umum. Lebih lanjut, Velly menyampaikan agenda PIANC Indonesia berikutnya adalah Partisipasi pada PIANC Asia Pacific Conference (APAC) pada 27-30 Agustus 2024 di Sydney, Australia.
“kami mereview beberapa makalah yang akan ditampilkan dalam konferensi, dan kami juga mengirimkan 2 (dua) artikel termasuk blue infrastructure untuk dipresentasikan”. Ungkap Velly. Ia menambahkan, PIANC Indonesia akan menggelar kursus singkat bertajuk Short Course of engineering, Commercialization, and Regulation Practices for Port and Terminal Planning (Pelatihan praktek keinsinyuran, komersialisasi dan regulasi untuk perencanaan pelabuhan dan terminal), menghadirkan narasumber utama Prof. Han Ligteringen dari Delft University of Technology, Belanda. “Acara ini akan digelar pada 29-30 November, di Bandung bekerjasama dengan Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia (HAPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB)”, jelasnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Cape Town, Tudiono menyampaikan apresiasi dan dukungannya, pihaknya siap mendukung kesepakatan yang dihasilkan dalam AGA maupun Kongres PIANC. Menurutnya infrastruktur dan transportasi merupakan bagian yang teramat vital dalam pembangunan dan pihaknya siap bekerjasama untuk turut mensukseskan. “kami siap mendukung serta memfasilitasi data dan informasi yang dibutuhkan” tegasnya berkomitmen. Disamping itu peluang kerjasama di berbagai sektor yang mendukung pengembangan energi berkelanjutan juga di bahas, diantaranya potensi perdagangan komoditas tertentu diantaranya kelapa sawit dan batubara.
Seluruh rangkaian perjalanan penting di Cape Town berjalan dengan baik dan lancar. Rahman menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh Jajaran Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Cape Town serta berbagai pihak yang turut membantu dalam menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-108/HUM/ROKOM/SET.MARVES/V/2024