Persiapkan Launching BBWI 2023, Menko Luhut: Harus Kolaborasi dan Berpikir Out of the Box
Marves - Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Bangga Berwisata diIndonesiaAja (BBWI) pada Senin (05-12-2022) yang diadakan secara daring. Dalam rapat yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Wakil Menteri Parekraf, dan perwakilan dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) serta industri terkait tersebut, Menko Luhut menegaskan tentang pentingnya berkolaborasi dan berpikir out of the box dalam menjalankan arahan Presiden RI Joko Widodo, yaitu untuk mengajak masyarakat agar berwisata di dalam negeri.
“Untuk mempromosikan pariwisata lokal ini, kita harus bekerja sama dan berpikir lebih kreatif. Misalnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dapat mengadakan pertandingan olahraga setiap bulannya di masing-masing provinsi,” tuturnya. Strategi ini dinilai dapat meningkatkan perekonomian wilayah, terutama apabila mengembangkan olahraga kompetisi, karena akan melibatkan anggota keluarga dan kerabat peserta yang hadir sebagai pendukung yang turut meramaikan wilayah pelaksanaan event.
Tidak cukup sampai di situ, pemerintah daerah juga perlu mengampanyekan kegiatan di daerahnya. “Harapannya kegiatan yang dikenal bukan hanya kegiatan di kota-kota besar saja. Atraksi di daerah mulai banyak, namun promosinya masih perlu digenjot. Lalu, pemerintah juga dapat memanfaatkan kegiatan rapat rutin untuk dilakukan di destinasi,” ujar MenPANRB Abdullah Azwar Anas. Terkait hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mendukung ketersediaan sinyal dan jaringan, serta memberikan capacity building bagi talent di daerah.
Selain itu, disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno bahwa pihaknya akan melakukan kampanye masif dan terintegrasi. Strategi tematik wisata bulanan, pola perjalanan wisata, dan domestic travel fair akan diintegrasikan dalam program Kemenparekraf. Beberapa langkah konkret yang perlu disinergikan oleh K/L (kementerian/Lembaga) dan industri terkait adalah penyediaan transportasi yang efisien dan terjangkau, pengembangan aspek keberlanjutan lokasi wisata, dan penguatan produk dan jasa para pelaku industri kreatif, baik kuliner maupun kriya, serta kolaborasi dengan penyelenggaraan acara berskala internasional. Selain berdampak bagi peningkatan ekonomi, juga menjadi sarana publikasi produk lokal.
Standardisasi kualitas amenitas juga perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah terkait kebersihan. “Saat ini kita tengah membangun 52 spot sampah yang bisa mengolah 14 ribu ton sampah per hari. Ini perlu kita prioritaskan untuk tourist destinations supaya yang datang berkunjung nyaman,” pungkas Menko Luhut.
Dalam rakor yang diikuti oleh 348 orang tersebut juga dilakukan polling untuk memilih logo BBWI yang akan digunakan saat launching (peluncuran) BBWI pada 13 Desember mendatang. Nantinya, publik juga akan dilibatkan dalam pemilihan empat alternatif logo sehingga BBWI ini menjadi program milik seluruh masyarakat Indonesia.
“Kalau kita kerjakan semuanya ramai-ramai, kompak, pasti target 1.2-1.4 miliar perjalanan oleh wisatawan nusantara pada 2023 bisa tercapai, bahkan lebih. Kita harus jadi satu untuk pulihkan ekonomi nasional,” imbau Menko Luhut dalam kesempatan yang sama.
Para pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk maskapai, bank, operator seluler, asosiasi, dan pihak swasta lainnya juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung program BBWI. Kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan menjadi kunci kesuksesan acara.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No. SP-387/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/202