Pertemuan Terbatas Menko Luhut dengan Orang Nomor 1 di Qatar
Maritim-Qatar, Menko Maritim, Luhut B. Pandjaitan memimpin delegasi Indonesia dalam sejumlah pertemuan bilateral dengan pemerintah Qatar pada Minggu (10/12). Pertemuan pertama berlangsung dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Diwan Emiri (kantor Emir-red) di Doha, Qatar.
Kepada Menko Luhut, orang nomor satu di Qatar itu menyampaikan kesannya terhadap Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Emir sangat senang dengan Presiden Joko Widodo. Beliau memuji-muji leadership Joko Widodo. Beliau juga bilang (bahwa dirinya) sangat cocok dengan Presiden Joko Widodo,” tutur Menko Luhut setelah bertemu Emir Qatar.
Kedekatan komunikasi dengan Presiden Jokowi juga disampaikan Sheikh Tamim lewat ceritanya. “Presiden Joko Widodo telepon saya (Emir Qatar-red) langsung bahwa Anda (Luhut-red) mau dikirim kemari (mewakili Presiden),” ungkap Menko Luhut mengenai isi pembicaraan dalam pertemuan bilateral yang dibatasi hanya untuk 6 orang delegasi Indonesia tersebut.
Pertemuan ini juga berhasil mengubah paradigma Emir mengenai Indonesia. “Indonesia itu memang sangat besar tapi terus terang (selama ini) kami tidak memberi perhatian ke situ. Sekarang kami baru sadar bahwa Indonesia itu memiliki peran yang sangat penting sebagai negara berpenduduk Islam terbesar. Kami sangat ingin Indonesia dikembangkan,” ungkap Menko Luhut menyampaikan besarnya komitmen Emir untuk berinvestasi di Indonesia.
Kerja Sama Harus Konkrit
Dalam pertemuan terbatas tersebut, Menko Luhut memimpin rombongan yang terdiri dari Dubes Indonesia untuk Qatar M. Basri Sidehabi, Utusan Khusus Untuk Timur Tengah dan OIC Alwi Shihab, Gubernur NTB Zainul Majdi, Deputi bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Arief Havas Oegroseno, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Sunarko.
“Gubernur NTB saya bawa, (supaya) jadi konkrit,” papar Menko Luhut yang menawarkan peluang investasi KEK Mandalika. “Mereka mau berinvestasi di 150 hektar di sana,” lanjut Menko Luhut menjelaskan minat Qatar untuk berinvestasi di bidang pariwisata, termasuk investasi perpanjangan runway bandara di Lombok menjadi 3.000 meter.
Tidak hanya mengenai wisata, pertemuan tersebut juga membahas penyelesaian Bilateral Investment Treaty antara Indonesia-Qatar, pengembangan sektor pertanian di Kalimantan, aqua-culture di Sabang, dan sponsorship Asean Games di Indonesia tahun depan.
Terhadap permintaan Qatar terkait kerja sama pertanian, Menko Luhut berjanji akan mempersiapkan ketersediaan lahannya. “Kita siapkan di Kalimantan Tengah mungkin (seluas) 100.000 ha,” ungkap Menko Luhut.
Untuk melancarkan implementasi kerja sama kedua negara, Menko Luhut memilih memanfaatkan jalur komunikasi informal yang lebih cepat. “Akhirnya kami tukar-tukaran nomor telepon. Jadi tidak hanya melalui prosedur resmi saja, langsung (komunikasi) informal kita tempuh,” tutur Menko Luhut seusai menyelesaikan 3 rangkaian pertemuan bilateral selanjutnya di Qatar pada hari yang sama, yaitu pembicaraan teknis pelaksanaan investasi di Indonesia dengan Menteri Keuangan Qatar Ali Shareef Al Emadi yang merangkap Sekjen Supreme Council of Economic Affairs and Investment, Deputy Prime Minister Dr. Khalid bin Mohammad Al Attiyah yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan, dan lunch meeting dengan Sekjen Kementerian Luar Negeri Qatar.
Tindak lanjut kunjungan bilateral ini adalah pengiriman tim teknis dari pemerintah Qatar untuk meninjau lokasi potensi investasi. “Overall saya kira semua (pembicaraan berjalan) bagus ya, mereka setuju, malah tanggal 27 bulan ini mereka akan kirim tim ke Indonesia,” terang Menko Luhut.