Remaja Marunda Semangat Kembangkan Wisata
Jakarta-Kompleks Rumah Susun Marunda didaulat menjadi proyek percontohan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS) 2016. Untuk mendukung hal tersebut, dibuat program bank sampah dan kegiatan daur ulang sampah plastik. Ini menjadi penting dilakukan untuk menunjang kebersihan wilayah.
Hal ini mengemuka dalam rapat tindak lanjut program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS) 2016 yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya.
Kegiatan ini pun perlu dikembangkan di daerah-daerah lain untuk terus mengurangi penggunaan sampah plastik. Program lain yang juga dibahas adalah program kantong plastik berbayar. Program ini mulai digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Jumlah sampah dari penggunaan kantong plastik terus meningkat dalam 10 tahun terakhir dimana sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahun.
Dari jumlah tersebut, hampir 95 persen kantong plastik menjadi sampah. Padahal sampah plastik sulit diurai oleh lingkungan. Untuk mengurangi sampah plastik tersebut, Satgas GBS berinisiatif mendukung program kantong plastik berbayar.
Dalam rapat juga dijelaskan bahwa Satgas GBS akan menyiapkan kegiatan dengan target ibu rumah tangga yang juga menjadi pengguna kantong plastik terbanyak, sebelum program ini resmi diluncurkan pada Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari mendatang.
Rapat tersebut juga sempat menyinggung kelompok diskusi remaja yang telah dilaksanakan oleh Satgas GBS pada bulan Desember 2015 di Marunda. Terungkap bahwa minat kelompok remaja Marunda untuk mengembangkan pariwisata lokal sangat besar.
Hadir dalam rapat ini Deputi IV Kemenko Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin, Asisten Deputi Tubagus Haeru dan Staf Khusus Kemenko Maritim dan SDA Elly Oemar. Maritim/APR
Hal ini mengemuka dalam rapat tindak lanjut program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS) 2016 yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya.
Kegiatan ini pun perlu dikembangkan di daerah-daerah lain untuk terus mengurangi penggunaan sampah plastik. Program lain yang juga dibahas adalah program kantong plastik berbayar. Program ini mulai digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Jumlah sampah dari penggunaan kantong plastik terus meningkat dalam 10 tahun terakhir dimana sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahun.
Dari jumlah tersebut, hampir 95 persen kantong plastik menjadi sampah. Padahal sampah plastik sulit diurai oleh lingkungan. Untuk mengurangi sampah plastik tersebut, Satgas GBS berinisiatif mendukung program kantong plastik berbayar.
Dalam rapat juga dijelaskan bahwa Satgas GBS akan menyiapkan kegiatan dengan target ibu rumah tangga yang juga menjadi pengguna kantong plastik terbanyak, sebelum program ini resmi diluncurkan pada Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari mendatang.
Rapat tersebut juga sempat menyinggung kelompok diskusi remaja yang telah dilaksanakan oleh Satgas GBS pada bulan Desember 2015 di Marunda. Terungkap bahwa minat kelompok remaja Marunda untuk mengembangkan pariwisata lokal sangat besar.
Hadir dalam rapat ini Deputi IV Kemenko Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin, Asisten Deputi Tubagus Haeru dan Staf Khusus Kemenko Maritim dan SDA Elly Oemar. Maritim/APR