RI Gandeng Jepang untuk Distribusikan LNG dan Bangun Pembangkit Listrik di Indonesia Timur

Maritim—Jakarta, Pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang akan bekerjasama untuk mendistribusikan Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas) dan membangun pembangkit listrik tenaga gas di wilayah Indonesia timur. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Kamis (26-4-2018).
Kerjasama ini, lanjut dia, merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman Kerjasama Pembentukan Forum Maritim Indonesia Jepang yang ditandatangani di Tokyo oleh Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Menlu Jepang Fumio Kishida pada Rabu (21/12/2016) lalu.
Menurut Deputi Ridwan, kini delegasi Indonesia yang terdiri dari Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Kita sampai pada tahap pembicaraan teknis yang kedua untuk menentukan kelompok kerja (pokja) dari kedua negara dan menentukan lokasi distribusi LNG,” tuturnya.
Pembahasan teknis tersebut dilakukan oleh delegasi kedua negara pada Hari Rabu (25-4-2018) di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman. Ketua delegasi Jepang yang juga wakil Dubes Jepang Kozo Honsei menyatakan bahwa pihaknya telah menunjuk nama-nama yang akan masuk dalam pokja mereka. “Kami berharap dalam waktu dekat pemerintah Indonesia akan segera menunjuk personil dan memberikan kami informasi lokasi mana saja yang akan menjadi sasaran distribusi LNG,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Koordinasi Proyek dari Kantor Promosi Proyek Internasional Kementerian ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Koichi Inoue, menyatakan bahwa pihaknya siap mengikuti aturan Indonesia. “Kami siap untuk memberikan pelatihan bagi operator PLTG lokal serta melakukan alih teknologi pada pembangkit listrik tenaga gas,” yakinnya.
Sebelum merealisasikan proyek tersebut, pihak Jepang akan melakukan uji kelayakan ke beberapa titik. PLN yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut memberikan beberapa alternatif lokasi di wilayah Maluku Utara serta di Papua bagian utara untuk dilakukan pra uji kelayakan. Tujuannya, untuk mengetahui pola distribusi yang efisien serta biaya distribusi yang maksimum. “Ada dua kategori wilayah yang akan kami tunjukkan kepada Jepang untuk dilakukan pra ujicoba, yakni lokasi untuk distribusi dan lokasi distribusi LNG serta pembangkit listrik tenaga gas,” ujar perwakilan dari PLN.
Yudi Prabangkara, Asisten Deputi Infrastruktur Pertambangan dan Energi menekankan pentingnya implementasi kerjasama ini yang akan dimulai dari studi kelayakan beberapa daerah yg memerlukan distibusi LNG yg efektif dan efesien untuk dapat memasok kebutuhan energi bagi pembangkit listrik berbasis gas yg sudah direncanakan untuk dibangun di kawasan Indonesia Timur.
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk fokus melakukan distribusi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas di wilayah Indonesia timur demi keadilan. “Selama ini potensi gas, seperti di wilayah “kepala burung” di Papua jumlahnya cukup besar, beberapa eksplorasi gas juga sudah dilakukan disana, namun sebagian besar masih didistribusikan di Jawa, Bali dan Sumatera, sementara daerah penghasilnya belum mendapatkan stok yang memadai,” ujar Kepala Bidang Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Hari Kusmardianto usai pertemuan. Terpenting, lanjutnya, pemerintah menargetkan pada tahun 2020 Papua terang oleh listrik. (**)
Biro Informasi dan Hukum Kemenko Bidang Kemaritiman