Selamat Bekerja Badan Otorita Pariwisata Borobudur

Selamat Bekerja Badan Otorita Pariwisata Borobudur

Maritim - Jogja, Setelah penandatanganan Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur tahun 2017 lalu, pertanggal 4 Januari 2018 struktur organisasi telah dibentuk. Struktur organisasi baru ini secara resmi diperkenalkan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada malam budaya Borobudur, Magelang (9/2). Visi pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOB) bukan semata menggenjot pendapatan dari wisata, melainkan juga untuk menjaga situs warisan dunia agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengawali acara Malam Budaya. Dalam pidato sambutannya, Deputi Ridwan mengatakan bahwa Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (World Cultural Masterpiece). Menghargai karya besar peradaban manusia, kita bisa menikmatinya tapi juga harus melestarikannya, Peran Kemenko Maritim terlihat signifikan dalam pembentukan BOB. "Kemenko Maritim telah mengkoordinasikan dan mengendalikan pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur, aspek legal, teknis, dan SDM," tegas Deputi Ridwan, "Menko Maritim juga menjadi Ketua Dewan Pengarah BOB.” Deputi Ridwan juga mengatakan bila BOB akan memiliki konsep wisata yang menjaga kelestarian Borobudur. Konsep: menikmati Borobudur tidak perlu ‘menyentuh’ Borobudur.Keberadaan Badan Otorita justru untuk membantu upaya konservasi." Deputi Ridwan berpendapat pembentukan BOB adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kawasan pariwisata yang membentang dari selatan Yogyakarta hingga Karimun Jawa. Konsep Satu Destinasi, Satu Pengelola. BOB juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten di kawasan. Perlu harmonisasi upaya antara BOB, Pemprov, Pemkab, Kementerian/Lembaga, dan masyarakat. Pelibatan masyarakat menjadi salah satu kunci sukses. Sementara untuk infrastruktur yang digenjot untuk mendukung konektivitas Jogjakarta akan meliputi: Bandara Kulon Progo, kereta bandara, Jalan Tol, Pelabuhan Kapal Pesiar Tanjung Mas, dan lain-lain.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sependapat dengan Deputi Ridwan. Dalam pidatonya, Menpar Arief Yahya kembali menegaskan Badan Otorita Pariwisata Borobudur berkonsep single management singkatnya, BOB merupakan perwakilan pemerintah pusat di destinasi wisata. Menpar Arief Yahya juga menekankan tiga critical success factor BOB yakni visi dan masterplan BOB yang diharapkan dapat selesai bulan Februari ini, kedua: peta jalan (roadmap) dan masalah pengelolaan lahan (Hak Pengelolaan Lahan –HPL). Ada dua tugas besar untuk BOB yakni koordinatif dan otoritatif, yang koordinatif ada pada mengkoordinasikan empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Menpar Arief juga menegaskan bahwa PT.Taman Wisata Candi (TWC) dan BOB bukanlah saingan. BOB akan membantu menkoordinasikan pembangunan infrastruktur.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkenalkan Ibu Indah Juanita yang menjabat sebagai Direktur Utama BOB. “Ibu Juanita telah berpengalaman lebih dari dua puluh tahun mengembangkan kawasan wisata baik Nusa Dua, Bali maupun Mandalika, Lombok NTB. Jadi bisa diandalkan. Selamat bekerja untuk Badan Otorita Pariwisata Borobudur," pungkasnya. ***

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved