Sharing Session dan ULT 2024 di Universitas Sam Ratulangi: Menyongsong Masa Depan Biodiversitas Laut dan Edukasi Publik

Sharing Session dan ULT 2024 di Universitas Sam Ratulangi: Menyongsong Masa Depan Biodiversitas Laut dan Edukasi Publik

Marves - Manado, Pemerintah Indonesia saat ini melaksanakan kerja sama dengan OceanX mengenai kemitraan bidang riset dan teknologi kelautan, edukasi publik dan pengembangan kapasitas yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan melibatkan beberapa Kementerian/Lembaga terkait. Dalam rangka mendukung kegiatan edukasi publik dan pengembangan kapasitas, maka diselenggarakan Sharing Session and University Lecture Tours (ULT) yang mengusung tema “Biodiversity and Public Education 2024” di Universitas Sam Ratulangi Manado, Selasa (27-8-2024).

Plt. Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Aniza Puspita mengatakan bahwa ULT yang digelar di Sam Ratulangi ini menjadi penutup rangkaian ULT yang telah dilaksanakan di beberapa universitas di Indonesia sejak bulan Mei 2024 lalu.

“Pada sesi penutup ini kita akan membahas lebih banyak tentang media, tentang film-film yang dibuat di Indonesia oleh misi OceanX ini, disamping juga membahas hasil riset tentang biodiversitas dan ikan coelacanth di laut Sulawesi. Berdasarkan kerja sama yang digawangi oleh Kemenko Marves bersama OceanX, tidak hanya menekankan pada kegiatan riset namun yang tidak kalah penting adalah edukasi publik dan pengembangan kapasitas, dan melalui film ini adalah bagian dari edukasi publik yang kami lakukan,” jelas Aniza.

Ekspedisi ini diharapkan menghasilkan dua film dokumenter terkait laut Indonesia sebagai sarana edukasi yaitu Earthquake: 20 Years After Aceh Tsunami dan Indonesia Deep Sea Expedition, selain itu juga bekerja sama dengan NHK memproduksi film/video yang mengungkap keanekaragaman hayati laut Indonesia yang baru dan “hilang”.

Topik penelitian ekspedisi bersama Indonesia – OceanX antara lain keanekaragaman hayati laut, potensi karbon, asesmen stok ikan, pemetaan gempa dan inovasi produk, kolaborasi ini sebagai katalis untuk mengoptimalkan potensi laut Indonesia.

“Tidak hanya melakukan riset dan mengedukasi melalui pembuatan film, tetapi juga ada misi untuk melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir, memetakan mangrove dan terumbu karang Indonesia. Kita berharap generasi muda yang mengikuti kegiatan ini dapat mengembangkan produk dan solusi inovatif yang dapat berguna Masyarakat luas,” tambahnya.

Selain itu, juga telah dilaksanakan Indonesia Young Explorer Program (YEP) yang diawali pada tahun 2023 yaitu mengajak pemuda Indonesia yang telah lolos dalam seleksi untuk ikut berlayar diatas kapal, kegiatan ini menggandeng Kemendikbudristek dalam tahapan seleksinya. Tahun 2024 ini dilaksanakan batch 1 dengan rute Jakarta-Bali, yang selanjutnya di batch 2 dengan rute Bali-Bitung.

Hadir mewakili Rektor Universitas Sam Ratulangi, Royke I. Montolalu  selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mengatakan bahwa Universitas Sam Ratulangi yang menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan visi unggul berbudaya menuju world class university selalu membuka ruang untuk bekerja sama dengan instansi, lembaga perguruan tinggi baik nasional maupun internasional guna meningkatkan kualitas mahasiswanya. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong dan memotivasi mahasiswa kita untuk dapat mengembangkan dan mengeksplorasi sumber daya laut kita yang sangat besar,” pungkasnya.

Sesi pemaparan dilaksanakan secara panel dalam 2 (dua) sesi. Sesi pertama dengan narasumber Alex Masengi dari Universitas SAM Ratulangi, M.Sahli dari BRIN, dan Norio Matsumara dari NHK, yang mengupas tentang temuan riset dan juga pembuatan film ikan langka “ikan raja laut”, Coelacanth yang terdapat di laut Sulawesi. Sedangkan di sesi kedua menghadirkan  Marina C.G Frederik dari BRIN dan Fauzan Zidni dari Sinesurya terkait riset biodiversitas dan pembuatan film dokumenter tentang 20 tahun tsunami Indonesia dan laut dalam Indonesia. 

Kegiatan edukasi melalui media ini tidak dapat dilakukan tanpa dukungan kerja sama dengan OceanX, dimana dukungan infrastruktur kapal dan alat riset serta alat media canggih yang banyak membantu pembuatan film-film tersebut. Selain itu, kegiatan ini menarik minat para peserta untuk mengetahui lebih banyak tentang laut Indonesia, hal ini terlihat dari antuasiasme para penanya pada saat sesi diskusi berlangsung.

No.SP-250/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2024
Biro Komunikasi 
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi