Sudah Capai Target, Kemenko Maritim SD Ingin Lebih Persingkat Waktu 'Dwelling Time'

Sudah Capai Target, Kemenko Maritim SD Ingin Lebih Persingkat Waktu 'Dwelling Time'
Maritim - Waktu 'dwell time' di Tanjung Priok sudah mencapai 3,64 hari. Waktu itu sudah melampaui target Presiden Joko Widodo. Meski demikian Kemenko Maritim dan Sumber Daya tak mau bersantai. Kementerian Koordinator besutan Rizal Ramli ingin lebih mempersingkat waktu 'dwell time'. "Rapat koordinasi hari ini tentang membahas mengenai waktu 'dwell time' dan melihat celah mana lagi yang harus dibenahi," kata Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono. Saat ini, seluruh jajaran telah bekerja dan membereskan semua yang menghalangi lamanya proses 'dwelling time'. Mulai dari 'pre clearence', 'custom clearence' hingga 'post clearance'. "Semua kita beresin, 'pre clearence deregulasi-deregulasi' sudah kita bereskan, 'custom clearance' sudah 0,4 hari di sana sudah nggak bisa diperas lagi. Kalau diperas lagi, nggak ada pemeriksaan. 'Post clearance' juga kita bereskan, yang perlu kita bereskan infrastrukturnya Tanjung Priok, itu keluar udah macet," ungkap dia lagi Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan bisa ditekan hingga 4,7 hari. Untuk merealisasikan hal tersebut, Jokowi meminta menteri terkait mencontek sistem bongkar muat di negara tetangga. Misalnya, mencontoh sistem Singapura yang dwelling time-nya hanya satu hari. “Saat ini kami berusaha untuk memenuhi permintaan presiden yang meminta waktu dwelling time untuk dipersingkat lagi menjadi dua hari. Ini tentu membutuhkan kerja keras dan berusaha dipenuhi satu atau dua bulan,” tegas Agung sambil menutup acara jumpa pers tersebut. (Maritim/Glh/Arp)